JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei mengatakan bahwa masyarakat kini lebih percaya dengan calon gubernur yang mengikuti Pilkada DKI melalui jalur independen. Menyikapi hal ini, anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Syarif, berpendapat bahwa calon independen lain harus mengukur kekuatan agar bisa bertarung melawan Basuki Tjahaja Purnama yang kemungkinan akan maju di Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen juga.
"Kalau bertarung lawan Ahok (sapaan Basuki), harus kuat dulu. Ngelawan dia agak berat nih soalnya," ujar Syarif di gedung DPRD DKI, Jumat (8/5/2015).
Akan tetapi, Syarif bahkan ragu apabila seseorang dapat dengan mudah menjadi calon gubernur independen dalam Pilkada DKI 2017. Bahkan, ini juga berlaku untuk Ahok. Sebab, persyaratan untuk maju menjadi calon gubernur lewat jalur independen di DKI sudah semakin berat. Sekurangnya, calon tersebut harus dapat mengumpulkan dukungan dari 1 juta masyarakat DKI.
Syarif mengaku, calon independen dianggap bukan ancaman bagi partai, meskipun survei menunjukkan bahwa masyarakat lebih percaya dengan calon independen. Namun, ancaman tersebut hanya berlaku apabila Ahok yang menjadi calon gubernur independen tersebut. "Kalau bukan Ahok ya bukan ancaman," ujar Syarif.
Sebelumnya, dari survei yang dilakukan Cyrus Network, sebanyak 51 persen warga DKI bersedia memilih calon gubernur dari jalur independen. Sisanya 36,3 persen tidak bersedia dan 12,7 persen tidak menjawab.
Besarnya jumlah warga yang bersedia memilih cagub dari jalur independen mencerminkan besarnya kekecewaan masyarakat terhadap partai politik. Mereka menjadi lebih skeptis dan tidak percaya oleh partai politik.
"Saya rasa itu cermin terhadap ketidakpercayaan masyarakat terhadap parpol," kata pengamat politik Phillips J Vermonte, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.