Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bisnis Prostitusi Tak Pernah Surut?

Kompas.com - 11/05/2015, 10:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bisinis dunia prostitusi seakan diminati oleh sebagian kalangan. Berbagai kasus prostitusi yang terbongkar memperlihatkan peminat prostitusi berasal dari masyarakat kelas bawah hingga kelas atas.

Pakar hukum pidana, Ferdinand Andi Lolo, mengatakan, biasanya para pelaku bisnis tersebut memiliki pilihan rasional. Mereka melihat bagaimana hukuman yang kecil dan untung yang besar dapat diraup dengan mudah.

"Kan mereka berpikir rasional. Dengan untung mereka seperti ini, mereka akan ambil benefit besar," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (11/5/2015).

Contohnya ialah kasus RA (32) yang mengaku bisa menjual pekerja seksnya yang merupakan kalangan artis dan model dari tarif Rp 80 juta-Rp 200 juta. RA mendapat untung 30 persen dari harga keseluruhan setiap pekerja seks.

Melihat angka tersebut, banyak orang yang akhirnya tergiur. Mereka berani masuk dengan bayang-bayang hukuman paling lama satu tahun empat bulan dan denda Rp 15.000.

Meskipun sudah dapat dipastikan masuk dalam ranah hukum, kasus bisnis prostitusi tak sedikit yang menguap begitu saja. Hal ini diperkirakan karena sistem penegak hukum yang lemah.

"Dalam praktik, mereka kan harus dipidanakan, tetapi kadang-kadang berhenti di tengah jalan," kata kriminolog Universitas Indonesia, Eko Haryanto.

Tak sedikit, kata Eko, para pelaku bisnis prostitusi akan sembunyi terlebih dahulu saat merebaknya penangkapan. Setelah dianggap sepi dan aman, mereka kembali bergeliat.

Selain itu, Ferdinand menyebut lemahnya sistem penegakan hukum di lapas, misalnya, masih terjadi rawan suap. Karena itu, tak menampik, jika memang dihukum, mereka masih bisa mengendalikan bisnisnya di dalam lapas.

"Apalagi sistem peradilan pidana kita masih rawan suap. Ketika masuk ke LP atau penjara, semua di LP bisa di-setting dan masih bisa diatur," kata Ferdinand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Megapolitan
Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Megapolitan
Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Megapolitan
Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com