Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibawa dari Tiongkok, Mereka Digaji Rp 4 Juta untuk Menipu

Kompas.com - 13/05/2015, 09:16 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang dibawa ke Jakarta untuk menipu, mengaku dibayar per orang Rp 4 juta sebulan. Mereka melakukan pemerasan dengan meminta transfer uang atau mendapatkan nomor kartu kredit dari pejabat di Tiongkok yang bermasalah.

"Mereka mengaku, masing-masing digaji Rp 4 juta per bulan. Tapi, itu masih keterangan awal. Nanti, kita dalami angka pastinya," kata Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto saat menggelar hasil tangkapan imigran ilegal, di Jalan Elang Laut Boulevard Blok D12, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (12/5/2015).

Angka tersebut, jika dikalikan 30 orang, menghasilkan total Rp 120 juta. Namun, kata Heru, jumlah itu belum termasuk biaya operasional mereka selama menjalankan aksi tersebut.

"Mereka juga ada koordinatornya. Pasti gajinya berbeda dari pelaku lainnya. Kan, ada biaya opersional juga. Itu yang masih kita dalami. Karena mereka alasannya enggak bisa bahasa Indonesia," katanya.

Selain itu, Heru menduga, ada banyak korban yang berasal dari negara asal komplotan WNA penipu tersebut. Sehingga, pihak Polda akan berkoordinasi dengan kepolisian Tiongkok dan negara sekitarnya yang menggunakan bahasa China.

"Banyak korban di sana (Tiongkok). Total kerugian dari hasil penipuan akan kita cocokkan dari berapa jumlah pengaduan di sana. Kita akan koordinasi ke polisi Tiongkok dalam waktu dekat," ujarnya.

Sebelumnya, para WNA Tiongkok itu datang ke Indonesia menggunakan visa wisata. Begitu tiba di Indonesia, mereka mencari lokakasi strategis untuk menjalankan aksi penipuan modus kartu kredit bermasalah dan mengaku jadi polisi. Saat ini, anggota komplotan tersebut dibawa ke kantor imigrasi Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com