Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Kasus Penipuan via Wechat Juga Jerat Korban Wanita Bersuami

Kompas.com - 16/05/2015, 00:40 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - YYS (32), tersangka kasus penipuan dan pencurian menggunakan nama Jamil dalam akun Wechat miliknya saat menjerat korban Yu (35), warga Pasar Manghir, Setia Budi, Jakarta Selatan (Jaksel), 28 Januari 2015 lalu. Ibu dua anak itu bahkan mengaku sempat dicabuli tersangka di sela-sela aksinya.

"Iya pak, baju saya sudah diangkat sama dia (tersangka). Terus saya berontak baru dia berhenti," ungkap korban didampingi suaminya saat melapor ke Polsek Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2015).

Saat berkenalan, kata korban, tersangka mengaku sebagai salah satu teknisi di pabrik Mitsubishi Motor di Jakarta. Korban yang bekerja di salah satu showroom mobil di kawasan Jakarta Barat itu, langsung percaya dengan ucapan tersangka.

Terlebih, saat tersangka bermaksud membeli satu unit mobil dari showroom tempat korban bekerja. Tanpa ragu, korban langsung mengamini saat tersangka mengajak kopi darat di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

"Saya kenal pagi, sorenya langsung ketemu. Dia (tersangka) jemput di depan rumah terus ngajak jalan ke daerah TMII," bebernya.

Setibanya di TMII, tepatnya di sekitar danau buatan nusantara, tersangka memarkirkan mobil Chevrolet Spin warna perak nopol B 1257 SRX miliknya. Merasa ada kesempatan, tersangka pun melancarkan jurus mautnya menggoda korban. Korban mengaku tubuhnya sempat digerayangi tersangka saat di dalam mobilnya. Namun, aksi tersebut terhenti karena korban memberontak dan meminta ijin ke toilet.

"Saya bilang mau ke toilet, tapi dia (tersangka) ga ngijinin saya bawa tas yang berisi handphone dan dompet. Tapi, waktu turun dia juga ikut turun dan sempat membayar uang toilet sebelum saya masuk kamar mandi," papar wanita berkacamata tersebut.

Namun, alangkah kagetnya korban, saat keluar dari toilet. Tersangka yang berjanji menunggunya, sudah tidak berada di tempatnya lagi. Bahkan, mobil tersangka yang terparkir tidak jauh dari toilet pun ikut menghilang tanpa jejak.

Sadar dirinya telah ditipu tersangka, korban pun lemas seketika. Pasalnya, di dalam tas yang ditinggalkan di mobil korban, terdapat barang berharga miliknya.

"Totalnya sekitar Rp 12 juta. Ada handphone saya tiga (unit), uang Rp 110 ribu dan kartu ATM serta identitas," tuturnya kepada petugas.

Pasca-pengungkapan kasus tersebut oleh Polsek Pademangan, Kamis (14/5/2015) lalu, korban pun mencoba memastikan ciri tersangka dari postur dan modus yang digunakan. Untuk lebih meyakinkan dirinya, korban didampingi suami mendatangi Mapolsek Pademangan dan memastikan tersangka yang menipunya.

"Saya lihat postur dia (tersangka) di TV, lalu, baca modusnya di berita online. Kemudian, waktu di Polsek, saya masih ingat sarung jok mobilnya. Ternyata benar dia orangnya," pungkasnya.

Sebelumnya, tersangka YYS kerap berganti nama, Jamil, Ken, Raja dan lainnya dalam menjerat korban melalui aplikasi chatting Wechat. Tersangka mengaku sebagai sosok orang kaya, teknisi, manajer atau pengusaha batubara untuk meyakinkan calon korbannya.

Setelah masuk perangkapnya, korban diajak kopi darat, dan ditinggalkan secara diam-diam. Namun, sebelum ditinggalkan, korban terlebih dahulu diminta untuk meninggalkan harta benda miliknya di mobil tersangka.

Laporkan ke polisi

Dari lima korban yang disebut tersangka, hanya SW, TA dan BNT yang melapor ke Polsek Pademangan. Sedangkan dua korban lainnya belum melapor. Setelah kasus tersebut mencuat, muncul dua korban lainnya, HA (32) dan Yu (35).

Tersangka dijerat pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan pasal 363 KUHP tentang Pencurian, dengan ancaman pidana penjara di atas lima tahun.

"Kami menduga masih ada korban lainnya. Kami imbau kepada korban agar dapat melapor segera ke petugas terdekat," tegas Kapolsek Pademangan Komisaris Besar Benny Alamsyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com