Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Sapari Partodiharjo langsung mengambil alih standing microphone di atas panggung pelantikan.
"Bapak dan ibu pejabat eselon III yang baru dilantik untuk tinggal di tempat melaksanakan urine. Kami akan pisahkan bapak ibu eselon III dan IV, ingat, tidak boleh meninggalkan tempat," kata Sapari, di halaman Balai Kota, Senin (18/5/2015).
Para pejabat eselon III dan IV yang sudah berhamburan pun terlihat berlari kecil menuju lokasi pelantikan. Para pejabat yang tadinya sibuk melayani ucapan selamat dan berfoto dari rekan-rekannya langsung kembali serius untuk berbaris rapi di depan panggung.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika mengingatkan pejabat untuk tidak lari dari tes urine ini. "Ini pejabat eselon III seharusnya ada 156 pejabat yang ada. Bapak dan ibu, saya harapkan semua ikut tes urine dan yang tidak ikut pasti akan kami kejar," kata Agus.
Para petugas BNNP DKI langsung membagikan formulir yang harus diisi sebelum melaksanakan tes urine. Pejabat eselon III mendapat giliran tes urine sebelum pejabat eselon IV. Mereka terlihat antre untuk melaksanakan tes urine.
Tes urine secara mendadak ini juga pernah dilakukan Basuki saat pelantikan ribuan pejabat DKI pada 2 Januari 2015 lalu. Dari tes tersebut diketahui 13 pejabat DKI terindikasi menggunakan morfin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.