Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Perintahkan Djarot Urus 13 Pejabat DKI Terindikasi Morfin

Kompas.com - 12/01/2015, 14:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk mengurus nasib 13 pejabat DKI yang terindikasi menggunakan morfin. Menurut dia, Djarot sudah mengantongi nama-nama pejabat yang terindikasi tersebut. 

"Beliau (Djarot) sudah punya nama-nama pejabatnya, tanya Wagub saja, aku suruh Wagub urus. Pejabatnya pejabat eselon III dan IV," kata Basuki di Balaikota, Senin (12/1/2015).

Basuki menjelaskan, lima dari 13 pejabat itu juga sudah melapor kepadanya bahwa pada malam hari sebelum pemeriksaan urine pada pelantikan ribuan pejabat, Jumat (2/1/2015) lalu, mengonsumsi obat. Oleh karena itu, ia mengimbau Djarot melakukan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya dengan pengecekan rambut.

"Tapi kalau mereka positif menggunakan narkoba, ya dipecat dari jabatannya. Kami stafkan," kata Basuki. 

Di sisi lain, Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta telah mengambil sampel rambut lima dari 13 pejabat Pemprov DKI terkait indikasi penggunaan obat-obatan mengandung morfin. Nantinya, satu per satu pejabat akan dipanggil BNN untuk diambil sampel urine, rambut, dan darah.

Dari pemeriksaan lanjutan itu, menurut dia, baru bisa diketahui apakah pejabat tersebut merupakan pengguna aktif narkoba atau memang mengonsumsi obat-obatan mengandung morfin untuk kebutuhan kesehatan.

BNN Provinsi DKI Jakarta kemudian akan memberi rekomendasi kepada Pemprov DKI untuk selanjutnya dibahas dalam Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) DKI.

"Kalau memang mereka sudah kecanduan (narkoba), kami sepakat untuk dipecat," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com