"Anggarannya enggak ada, gimana bisa kerja. Tahu-tahu udah main copot aja," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (19/5/2015).
Pejabat tingkat eselon IV yang meminta nama dan instansinya tak disebut ini juga menyesalkan pola perekrutan pejabat kali ini yang tak lagi menerapkan sistem seleksi terbuka, tapi hanya berdasarkan pilihan kepala SKPD-nya masing-masing. Ia menilai hal tersebut sebagai langkah mundur.
Sebab sejak 2013, Pemprov DKI selalu mengawali rotasi jabatan dengan melaksanakan sistem seleksi terbuka atau yang biasa dikenal dengan lelang jabatan. PNS yang dinyatakan lulus seleksi merupakan PNS yang nantinya akan dilantik sebagai pejabat yang baru.
NG sendiri merupakan salah satu PNS yang lulus lelang jabatan pada 2014. Ia merupakan salah satu orang yang dilantik pada pelantikan massal pejabat di Lapangan Monas pada 2 Januari lalu.
"Kemarin saya lulus lelang jabatan, artinya kan saya punya kemampuan. Sekarang saya dibuang, padahal belum dikasih kesempatan. Cuma berdasarkan pilihan kepala dinas lagi. Kalau gitu besok-besok yang penting pinter-pinter ngejilat aja lah biar (jabatan) tetap aman," ujar dia setengah menyindir.
Rotasi jabatan yang dilakukan oleh Pemprov DKI kali ini menyasar ke para pejabat eselon III dan IV. Dari 58 orang yang didemosi, 17 orang berasal dari eselon III, sedangkan 41 lainnya dari eselon IV.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.