Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tagih Janji Airin soal Perbaikan Jalan

Kompas.com - 20/05/2015, 15:11 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Meskipun warga terus mengeluh, Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum juga bergerak untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak di daerah itu. Warga menagih janji Wali Kota Airin Rachmi Diany yang menyebut jalan rusak di Tangsel akan diperbaiki mulai awal Mei ini.

Pengguna jalan melintas di Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, yang rusak dan berlubang, Selasa (19/5). Pada pertengahan April lalu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany berjanji perbaikan jalan-jalan rusak di Tangsel dimulai awal Mei. Namun, hingga pertengahan Mei ini janji tersebut belum teralisasi.

Beberapa ruas jalan yang saat ini rusak antara lain Jalan Raya Siliwangi, Jalan Dewi Sartika, Jalan H Juanda, Jalan Cirendeu Raya, dan Jalan Dr Setiabudi. Di Siliwangi, ruas jalan sepanjang 2,5 kilometer rusak parah selama berbulan-bulan dan hanya dibiarkan begitu saja.

Warga menagih janji Airin yang menyatakan perbaikan jalan rusak akan dimulai pada akhir April-awal Mei ini. Namun, hingga memasuki minggu ketiga Mei, perbaikan itu tidak kunjung dilakukan.

"Tak ada yang beres, jalan sudah berbulan-bulan rusak dibiarkan saja. Sebentar lagi, kan, pilkada. Ogah saya milih kalau dia nyalon wali kota lagi," kata Maryono (50), warga Pondok Benda, Pamulang, Selasa (19/5).

Saat berkunjung ke Kompas April lalu, Airin menyebut perbaikan dua ruas jalan provinsi yang menjadi prioritas perbaikan adalah Jalan Cirendeu Raya dan Jalan Siliwangi. "Saya sudah telepon dan dipastikan saat ini masuk tahap pra kualifikasi. Diharapkan akhir April atau awal Mei pekerjaan di lapangan bisa dimulai," ujar Airin (Kompas, 10/4).

Kerusakan di ruas Siliwangi terjadi mulai dari bundaran di depan Universitas Pamulang hingga di pertigaan dengan Jalan Pamulang II dan perbatasan dengan Jalan Puspiptek, Buaran, Serpong. Buruknya drainase membuat kerusakan bertambah parah. Saat hujan, jalan tergenang air mirip empang.

Wakil Koordinator Tangerang Public Transparency Watch Suhendar mengatakan, warga pantas kesal dengan kondisi jalan yang berantakan. Selama ini Airin selalu beralasan bahwa jalan itu bukan tanggung jawab pemkot karena berstatus jalan provinsi atau nasional.

Menurut Suhendar, hal tersebut tidak relevan dan tidak bisa menjadi alasan untuk membiarkan jalan terus rusak.

"Dalam kondisi seperti ini, harusnya Airin punya terobosan. Pemerintah sekarang tidak punya konsep melayani. Makanya, jalan rusak dibiarkan begitu saja," ujar Suhendar.

Warga lainnya membandingkan wajah jalan di Tangsel dengan pembangunan gedung pusat pemerintahan megah di Jalan Pamulang II. Dari pantauan, pembangunan gedung yang tampak megah lebih dari lima tingkat itu masih berjalan. "Bagaimana bisa bangun gedung pemerintahan mewah, tapi jalan dibiarkan rusak parah?" kata Eko, warga Tangsel lainnya.

Kerusakan juga terpantau di Jalan Dr Setiabudi dan Jalan Dewi Sartika. Warga meminta sumbangan kepada pengendara yang melintas untuk menguruk seadanya jalan yang berlubang. Aktivitas itu menghambat arus lalu lintas.

Hal sama terlihat di Jalan Dewi Sertika, tepatnya di titik depan SPBU, seberang pusat perbelanjaan Carrefour. Jalan rusak parah juga terjadi di Jalan Raya Jombang, selepas Pasar Jombang, Pondok Aren, hingga perempatan Bintaro, juga Jalan Raden Saleh dari Sektor 9 Bintaro ke Parung Serab. (RAY/PIN)

Berita ini sudah ditayangkan di harian Kompas edisi 20 Mei 2015 dengan judul "Warga Tagih Janji Airin soal Perbaikan Jalan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com