Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Kecewa Warga Pinangsia Ingkar Janji dan Serbu Rumah Ahok

Kompas.com - 27/05/2015, 11:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan warga yang mendiami bantaran Kali Ancol.

Dalam dialog tersebut, kata Djarot, warga sudah sepakat tak mempermasalahkan penertiban tempat tinggalnya. Asalkan, penertiban dilakukan usai pelaksanaan ujian nasional (UN) dan Pemprov DKI harus menyediakan tempat tinggal pengganti.

Djarot menyatakan kekecewaannya pada warga bantaran Kali Ancol yang kemudian menolak untuk ditertibkan. Padahal, kata dia, Pemprov DKI sudah memenuhi semua permintaan warga. Mulai dari penundaan penertiban, dan penyediaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi warga.

"Itu kan di perbatasan, ada yang di Tamansari (Jakarta Barat), ada yang di Pademangan (Jakarta Utara). Yang di Tamansari sudah kita hubungi. Yang di Pademangan sudah OK, enggak ada masalah katanya. Tinggal nyari lokasi untuk PKL-PKLnya itu. Sudah bilang enggak ada masalah kok demo lagi," ujar Djarot di Balai Kota, Rabu (27/5/2015).

Djarot semakin kesal saat mengetahui warga ternyata tidak hanya ingkar janji kepadanya, tetapi juga melampiaskan kemarahan dengan menyerbu kediaman Gubernur Basuki Tjahaja di Pantai Mutiara, Selasa (26/5/2015) malam. Djarot menilai, tindakan warga tersebut tidak tepat dan cenderung memaksakan kehendaknya.

Oleh karena itu, ia menilai, perlu tindakan tegas dari aparat yang berwenang. Ia mengaku tak mau lagi ambil pusing terhadap warga yang menolak direlokasi.

"Itu tindakan yang enggak bener, memaksakan kehendak. Itu cara-cara liar yang enggak bener, jadi harus ditindak dengan tegas. Kalau mereka enggak mau pindah rusun, ya udah enggak apa-apa. Artinya mereka udah punya rumah sendiri kan, alhamdulillah kan. Gitu aja," ujar Djarot.

Seperti diberitakan, kompleks kediaman Ahok, sapaan Basuki yang terletak di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, diserbu oleh warga pada Selasa (26/5/2015) malam. Warga tersebut mengaku sebagai warga yang akan terkena penggusuran di Kali Ancol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com