Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL: Kita Seolah Maling, Nenek-nenek Masih Harus Panjat Pagar

Kompas.com - 28/05/2015, 17:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Monumen Nasional mengeluh kepada anggota DPRD DKI Syarif karena mereka harus kucing-kucingan jika ingin berjualan di Monas. Mereka harus masuk melalui pagar untuk bisa berjualan di dalam Monas.

"Kita seolah maling, Pak. Nenek-nenek masih harus panjat pagar," ujar salah satu pedagang kepada Syarif, Kamis (28/5/2015).

Mereka lantas mengibaratkan pekerjaan mereka seperti bermain voli. Sebab, mereka harus melempar barang dari sisi pagar satu ke sisi lain untuk bisa masuk ke kawasan Monas.

Begitu pula jika ada razia, mereka akan berusaha menyelamatkan barang dagangan semampu yang mereka bisa, dan kembali melompati pagar. "Seperti orang main voli-lah kita, Pak," ujar pria paruh baya itu.

Syarif pun bertanya, pukul berapa biasanya mereka berjualan di Monas. "Kira-kira pukul berapa boleh berjualannya?" ujar Syarif.

Para pedagang mengatakan, jadwal kunjungan Monas adalah pukul 04.00 WIB-20.00 WIB. Mereka meminta kepada Syarif untuk mengusahakan agar jadwal kunjungan diperpanjang.

Meskipun kucing-kucingan dalam berdagang di Monas, mereka tetap merasa tidak puas jika jam kunjungan hanya sampai pukul 20.00 WIB.

Sebab, pada saat itu, pengunjung biasanya sedang banyak. Mereka ingin jam kunjungan ditambah hingga pukul 22.00 WIB. Sementara itu, pada akhir pekan, mereka ingin Monas buka hingga pukul 24.00 WIB.

"Di dalam ini, pukul 20.00 WIB saja pengunjung sudah enggak boleh masuk, disuruh keluar. Kami penjual jadi hanya melamun," ujar pedagang.

Pada dialog bersama PKL siang ini, Syarif didampingi oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). Syarif diajak untuk berdialog langsung dengan PKL untuk mengetahui keluh kesah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com