Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moge Penerobos "Busway" Terbukti Bukan Kendaraan Polisi

Kompas.com - 02/06/2015, 16:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi memastikan tidak memiliki kendaraan operasional sepeda motor jenis Honda ST 1300. Hal ini untuk menegaskan status kendaraan yang dipakai RH, tersangka yang mengendarai sepeda motor dengan atribut polisi.

"Kalau itu standarnya bukan motor polisi. Cuma buat jalan-jalan saja. Dari Korlantas, yang mendistribusikan kendaraan dinas, tidak ada spesifikasi yang seperti ini," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/6/2015).

Kepolisian, kata Ipung, hanya memiliki empat jenis kendaraan operasional sepeda motor. Keempatnya digunakan, khususnya oleh polisi lalu lintas, untuk melakukan pengawalan.

"Jadi, kalau kepolisian hanya punya Yamaha Diversion P900, terus Yamaha FJR 1300, Harley, dan Honda Goldwing 1800," kata Ipung. [Baca: Pengendara Moge Beratribut Polisi Jadi Tersangka, Terancam Denda Rp 4.500]

Dia mengatakan, polisi yang menggunakan kendaraan selain yang disebutkan di atas bisa dipastikan sebagai polisi palsu. Dari situlah Ipung curiga terhadap RH.

"Jadi kalau di luar ada yang menggunakan di luar (kendaraan operasional), itu jelas-jelas bukan polisi. Jadi, saya timbul kecurigaan. Dia (RH) hanya meniru-niru saja," kata Ipung.

RH ditetapkan menjadi tersangka. Ia dikenai Pasal 508 KUHP karena memakai atribut kepolisian tanpa izin dengan ancaman hukuman paling lama satu bulan kurungan dan denda Rp 4.500.

Sebelumnya, RH ditilang karena menerobos jalur transjakarta. [Baca: Terobos "Busway", Pengendara Moge Beratribut Polisi Ditahan]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com