Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan di Ciledug

Kompas.com - 09/06/2015, 08:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Kompas.com berusaha menelusuri ke beberapa tetangga terdekat keluarga P dan R. Salah satunya GS (27), yang rumahnya berbeda satu rumah. Posisi rumah GS strategis, yakni menghadap gang rumah korban.

Saat kejadian, GS mengaku sedang menjemur pakaian di halaman rumah. Pandangannya melihat langsung Gang Haji Ridi Sumaridi, Gang Masjid, ke arah Jalan Raden Fattah, ataupun ke arah gang kecil samping rumah GS.

Namun, pada saat kejadian, dia mengaku tidak melihat orang keluar dari gang tersebut. "Enggak ada sama sekali orang. Sepi banget," kata GR kepada Kompas.com, Senin (8/6/2015) kemarin.

GS mengatakan hanya mendengar suara minta tolong dari R. Ia bersama tetangga yang berada di depan rumahnya, S (32), langsung menghampiri R yang sudah bersimbah darah.

S yang rumahnya berada tepat di samping tembok rumah P dan R juga mengaku hanya mendengar suara teriakan minta tolong dari R. Saat itu, dia sedang berdiri tepat di perempatan depan gang rumah R.

Dengan posisi S saat itu, dia mengaku dapat melihat ke sekeliling jalan keluar dari rumah R. Namun, dia mengatakan, tidak melihat orang keluar gang. "Enggak ada suara motor ataupun orang berlari," kata S.

Namun, saat ini, polisi masih bergantung pada tiga saksi yang belum dimintai keterangan. Dua saksi merupakan orangtua P dan R, satu saksi lainnya, yakni R, masih kritis di RS Bhakti Asih.

Melihat peluang terkuaknya kasus, Yogo meminta polisi untuk mendalami keterangan dari orangtua. Sebab, selain kedua anak tersebut merupakan anak kandung, mereka juga tinggal satu atap dan mengetahui selak-beluk keluarga.

"Ada hubungan dengan orangtua korban ataupun dengan korban langsung," ucap Yogo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Megapolitan
Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Megapolitan
Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Megapolitan
'Malaikat' Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

"Malaikat" Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

Megapolitan
Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Megapolitan
Politikus Gerindra Sebut Ada yang 'Meriang' dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Politikus Gerindra Sebut Ada yang "Meriang" dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Megapolitan
Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Megapolitan
Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Megapolitan
Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com