Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Brimob Saja Waktu Pacaran di Monas "Dipalakin" Rp 100.000

Kompas.com - 22/06/2015, 14:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah mendapat jaminan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian untuk sama-sama memberantas pedagang kaki lima (PKL) Monas yang anarkistis. Basuki bersama Tito mengaku sudah mengetahui otak pelaku kekerasan terhadap personel Satpol PP pada penertiban PKL, Sabtu (20/6/2015) lalu. 

"Kan Kapolda yang baru ini top, teroris saja bisa ditangkap. Jadi beliau sudah bilang sama saya, sudah tahu siapa saja yang main, otak-otaknya sudah pada mengerti," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (22/6/2015). 

Ahok, sapaan Basuki tak menampik ada pedagang yang telah terdaftar berdagang di Lenggang Jakarta, namun juga berdagang di luar Monas. Bahkan, ada pula pedagang terdaftar yang ikut melakukan tindakan anarkistis.

Dia mengatakan, dahulu ada sebanyak 1,5 juta pengunjung ke Monas. Namun karena keberadaan PKL yang memadati kawasan Monas serta kelakuan mereka untuk mematok harga tinggi, pengunjung jadi menurun.

"Jadi ini kan masalah mental, karena Pak Jokowi ingin revolusi mental. Dulu ada orang pacaran dipaksa dipalakin makan di sana, masa beli dua teh botol disuruh bayar Rp 100.000. Brimob kita saja dulu waktu pacaran di sana dipalakin Rp 100.000," kata Basuki. 

Ia menjelaskan, ada sebanyak 700 PKL yang berdagang di Monas. Namun, membeludak dan beranak pinak menjadi 1.000 PKL.

Kemudian, Rekso Group memberi CSR Pemprov DKI dengan menyediakan kios serta membina PKL untuk berdagang di Lenggang Jakarta.

Hasilnya, ada sekitar 339 PKL yang berdagang di Lenggang Jakarta. Basuki menerapkan pembayaran e-money serta identitas berbasis ATM Bank DKI untuk mengantisipasi adanya jual beli kios Lenggang Jakarta.

"Makanya saya bilang sama mereka, kalau dia enggak mau jualan di Lenggang Jakarta, silakan keluar tetapi jangan jualan di Monas, silakan jualan di tempat lain. Kalau kamu makin keras, saya makin keras. Bahkan kalau Anda semakin keras, saya akan semakin keras," kata Basuki. 

Selain menyepakati pemberantasan PKL anarkistis, Basuki bersama Tito dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo juga bakal memecat oknum aparat yang terlibat jual beli lapak maupun tindak anarkistis PKL.

Seperti diberitakan, Sabtu (20/6/2015) lalu, ratusan PKL menyerang petugas Satpol PP yang sedang berjaga di pintu timur Monas.

Akibat penyerangan tersebut, sejumlah fasilitas berjualan di kawasan kuliner Lenggang Jakarta di kawasan Monas dirusak. Selain itu, sebanyak enam motor dan satu mobil operasional milik Satpol PP tak luput dari serangan PKL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com