Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/06/2015, 11:13 WIB
|
EditorAna Shofiana Syatiri

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama gusar mendapat peringatan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menyebut serapan APBD DKI 2015 baru mencapai 20 persen dari total Rp 69,28 triliun pada satu semester ini.

Serapan anggaran itu merupakan indikator satuan kerja perangkat daerah (SKPD) apakah dapat bekerja dengan baik atau tidak. 

"Saya mau pecat-pecatin sajalah. Secara logika, kalau kamu punya uang, orang mau jual tanah sertifikat resmi gampang enggak bayarnya? Kok Pemda enggak gampang? Karena ada oknum ini yang masih mau minta komisi di dalam," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (23/6/2015). 

Basuki mengaku, Pemprov DKI telah menganggarkan Rp 6 triliun di dalam APBD 2015 untuk alokasi pembelian lahan sehingga seharusnya SKPD DKI tidak perlu kesulitan dana untuk membeli lahan tersebut.

Basuki mengaku bingung mengapa pembelian lahan begitu sulit dilakukan di Pemprov DKI, sementara pihak swasta dengan mudahnya membeli lahan.

Oleh karena itu, Basuki bakal mengalihkan banyak anggaran menjadi penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk BUMD DKI.

"Kalau begitu, DKI ada 72.000 PNS, kenapa beli tanah saja enggak bisa? Kan lucu. Kalau semua belanja lewat BUMD, jadi jelek portofolionya (Pemprov DKI), padahal fungsinya ada," kata Basuki. 

Tak hanya pembelian tanah, sektor lainnya juga bermasalah, misalnya upaya pembatasan kendaraan bermotor melalui electronic road pricing (ERP), penataan pedagang kaki lima (PKL), dan lain-lain.

"ERP beres enggak sampai hari ini? Gila kan? Dinas UMKM punya dana, tetapi pernah enggak dananya dipakai buat latih PKL? Lenggang Jakarta itu CSR yang latih. Anggaran habis buat gaji orang, tetapi (PNS) enggak pernah kerja apa-apa. Jadi, Pemda DKI buang 40.000 pegawai itu enggak apa-apa sebetulnya," kata Basuki kesal. 

Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo memperingatkan Basuki tentang penyerapan anggaran DKI saat penyampaian sambutan pada sidang paripurna istimewa DPRD DKI dalam rangka peringatan HUT ke-488 DKI Jakarta.

"Yang memprihatinkan saya adalah anggaran baru 10 persen penyerapannya di DKI. Tolong pacu, kalau tidak, yang rugi masyarakat," ungkap Tjahjo. 

Tjahjo meminta Basuki untuk memperbaiki penyerapan anggaran daerah. Bila penyerapan APBD sangat minim, hal itu akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan serta memengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Adik yang Tusuk Kakak Kandung di Ciputat Diduga Gangguan Jiwa

Adik yang Tusuk Kakak Kandung di Ciputat Diduga Gangguan Jiwa

Megapolitan
Harga Beras Melonjak, Pedagang Warteg Tetap Pertahankan Harga Lauk agar Tak Bebani Pelanggan

Harga Beras Melonjak, Pedagang Warteg Tetap Pertahankan Harga Lauk agar Tak Bebani Pelanggan

Megapolitan
Bos Kantor Hukum di Jaksel Bantah Tak Beri Upah kepada Eks Karyawan

Bos Kantor Hukum di Jaksel Bantah Tak Beri Upah kepada Eks Karyawan

Megapolitan
Perempuan yang Tewas di Danau Kalideres Sempat Antar Kerabatnya ke Sekolah

Perempuan yang Tewas di Danau Kalideres Sempat Antar Kerabatnya ke Sekolah

Megapolitan
Ketua PN Jaksel Batal Pimpin Sidang AG

Ketua PN Jaksel Batal Pimpin Sidang AG

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Bogor Hari Ini, Selasa 28 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Bogor Hari Ini, Selasa 28 Maret 2023

Megapolitan
Jadi Komisaris LRT Jakarta, Azas Tigor Pastikan Tetap Kritik Pemprov DKI

Jadi Komisaris LRT Jakarta, Azas Tigor Pastikan Tetap Kritik Pemprov DKI

Megapolitan
Lokasi Satpas SIM Keliling di Tangsel Selama Ramadhan 2023

Lokasi Satpas SIM Keliling di Tangsel Selama Ramadhan 2023

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Selasa 28 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Selasa 28 Maret 2023

Megapolitan
Seorang Pria di Ciputat Tewas Ditusuk di Bagian Dada oleh Adik Kandung

Seorang Pria di Ciputat Tewas Ditusuk di Bagian Dada oleh Adik Kandung

Megapolitan
BNN Kejar Bandar Narkoba Internasional di Laut Lepas, Sempat Beri Tembakan Peringatan

BNN Kejar Bandar Narkoba Internasional di Laut Lepas, Sempat Beri Tembakan Peringatan

Megapolitan
Shane Lukas Tulis Surat Permintaan Maaf ke D, Siap Bongkar Penganiayaan oleh Mario

Shane Lukas Tulis Surat Permintaan Maaf ke D, Siap Bongkar Penganiayaan oleh Mario

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Selasa 28 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Selasa 28 Maret 2023

Megapolitan
Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor Masih Buron, Polisi: Dia Berpindah-pindah Tempat

Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor Masih Buron, Polisi: Dia Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
BNPT Tetap Cek Keamanan GBK hingga Penginapan Atlet Piala Dunia U-20 meski Ada Ancaman Batal Jadi Tuan Rumah

BNPT Tetap Cek Keamanan GBK hingga Penginapan Atlet Piala Dunia U-20 meski Ada Ancaman Batal Jadi Tuan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke