Kota Tua
Bagi Jakbar, Kota Tua menjadi pendulang uang berikutnya. Ada banyak museum di kawasan ini, seperti Museum Jakarta, Museum Keramik, Museum Wayang, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bank Indonesia. Cagar budaya berupa rumah ibadah pun bertebaran.
Menyusuri Jalan Perniagaan Raya menuju Jalan Tubagus Angke, ada beberapa masjid dan langgar yang berusia lebih dari 100 tahun. Di tepi Kali Angke, di Jalan Pekojan, tampak gedung Langgar Tinggi yang dibangun tahun 1833 atau 1249 Hijriah. Tak jauh dari langgar itu terdapat masjid tertua di Jakarta yang masih berdiri, Masjid Al Anshor (1648) di Jalan Pengukiran II dan Masjid Annawar (1760) di Jalan Pekojan 71. Di seberang Kali Angke, di Gang Mesjid 1, berdiri Masjid Angke atau Masjid Al Anwar (1761).
Beberapa cagar budaya berupa kelenteng atau wihara, adalah Kelenteng Arya Marga atau Nan Jing Miao yang dibangun tahun 1824 di Jalan Tambora 8, Kelenteng Tian-Hou atau Wihara Dewi Samudera (1784), dan Kelenteng Lu ban Gong (1784) di Jalan Bandengan Selatan. Di Jalan Kemenangan III/48 ada Kelenteng Feng-shan Miao (1751). Di Jalan Perniagaan Selatan berdiri Kelenteng Li Tie - guai atau Wihara Budhidharma.
Cagar budaya lain berupa Gereja di Jakbar, antara lain Gereja Sion yang dibangun 1695, yang berdiri di Jalan Pangeran Jayakarta 1. Cagar budaya berupa rumah seorang mayor Tiongkok adalah Gedung Candra Naya (1807 atau 1867).
Kota Batavia dirancang arsitek Simon Stevius dalam bentuk kota kembar yang dibelah Kali Besar. Kota terbagi empat bagian, yaitu Benteng Batavia di utara dekat pantai, Batavia Timur, Batavia Barat di Kalibesar, dan kawasan selatan di luar tembok benteng kota.
PT Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC), konsorsium swasta, akan merevitalisasi Oud Batavia. Ada 27 gedung yang akan direvitalisasi dan difungsikan sebagai pusat kegiatan publik. Gedung yang sudah direvitalisasi adalah Gedung Jasindo dan Kantor Pos Indonesia. Dana revitalisasi berasal dari saham yang ditanamkan sembilan perusahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.