Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maut Mengintai Penyerobot Jalur Transjakarta

Kompas.com - 25/06/2015, 09:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta masih berulang. Penyebabnya ialah karena kesalahan sopir, kondisi bus yang sudah bobrok, atau pengendara yang menyerobot jalur transjakarta.

Dari data yang dimiliki Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, ada delapan kecelakaan bus transjakarta selama Januari hingga Mei 2015. Dari 11 koridor, setidaknya ada empat koridor yang menjadi tempat kecelakaan.

Keempatnya ialah Koridor I Blok M-Kota satu kecelakaan, Koridor III Kalideres-Harmoni tiga kecelakaan, Koridor VII Kampung Melayu-Kampung Rambutan dua kecelakaan, dan Koridor X Cililitan-Tanjung Priok dua kecelakaan.

Dari empat koridor tersebut, Koridor III yang paling banyak mengalami jumlah kecelakaan, yakni tiga kali, diikuti Koridor VII dan X sebanyak dua kali. Terakhir, Koridor I sebanyak satu kali.

Jumlah korban meninggal ialah satu orang berada di Koridor X, dua orang luka berat di Koridor III dan Koridor X. Korban dengan luka ringan sebanyak tujuh orang, yakni empat orang di Koridor X, dua orang di Koridor VII, dan satu orang di Koridor III.

Kerugian akibat delapan kecelakaan bus transjakarta ialah Rp 102,5 juta. Rinciannya, kerugian empat benda Rp 72 juta di Koridor VII, kemudian kerugian enam benda Rp 16,5 juta di Koridor III.

Selanjutnya, kerugian dua benda dengan total harga Rp 10 juta. Terakhir, kerugian empat benda dengan total harga Rp 4 juta.

Catatan Kompas.com, dalam dua minggu terakhir pada Juni ini, setidaknya terdapat tiga kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta.

Pertama, kecelakaan di Koridor IX Pinang Ranti-Pluit yang menabrak satu sepeda motor dan menewaskan satu orang dan satu orang lainnya luka-luka, Rabu (17/6/2015).

Selanjutnya, kecelakaan juga terjadi di Koridor VI Ragunan-Kuningan, Senin (22/6/2015). Bus transjakarta menyeruduk delapan motor dan tiga mobil yang mengakibatkan sejumlah orang menderita luka-luka berat.

Terakhir, kecelakaan terjadi di Koridor X yang melibatkan bus transjakarta dan pengendara motor, Selasa (23/6/2015). Kecelakaan ini mengakibatkan pengendara motor tewas.

Kesadaran pengendara

Plt Kepala Subdirektorat Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Sujito mengatakan, selama ini banyak pengendara belum sadar bahaya yang mengintai saat menyerobot jalur transjakarta sehingga tak sedikit kecelakaan yang terjadi akibat tindakan tersebut.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih bahkan menyebut kecelakaan yang melibatkan unitnya dan kendaraan umum lebih banyak terjadi di jalur transjakarta.

"Sebagian besar kecelakaan yang melibatkan transjakarta, sekitar 80-90 persen terjadi di jalur busway dan karena ada kendaraan pribadi yang masuk ke situ. Sebagian besar kendaraan pribadinya itu kendaraan roda dua," kata Kosasih di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/6/2015) kemarin.

Untuk itu, pengendara diminta untuk tidak menyerobot busway. Jika hendak berputar balik yang harus melintasi jalur bus transjakarta itu, pengendara diminta berhenti sejenak untuk mengutamakan bus yang akan lewat. Hal itu sangat berguna untuk keselamatan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Megapolitan
Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Megapolitan
Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Megapolitan
Ini Biang Kerok Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Ini Biang Kerok Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Megapolitan
Sistem Imigrasi Sempat 'Down', Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Sistem Imigrasi Sempat "Down", Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Megapolitan
Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Megapolitan
Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi 'Ketemu' Grup Kpop Seventeen

Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi "Ketemu" Grup Kpop Seventeen

Megapolitan
Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Megapolitan
Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Megapolitan
Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Megapolitan
Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Megapolitan
Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Megapolitan
Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Megapolitan
Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com