Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Pencurian Rumah Kosong, Pastikan Lakukan Hal Ini Sebelum Mudik

Kompas.com - 03/07/2015, 13:41 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah yang ditinggal pemiliknya pulang ke kampung halaman kerap kali menjadi sasaran pencuri. Namun, ada pula upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah pencurian rumah kosong tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan, sebelum mudik, sebaliknya pemilik rumah menjalin komunikasi intensif dengan lingkungan sekitar rumahnya.

Dari komunikasi tersebut, orang sekitar rumah bisa mengetahui rumah tersebut akan ditinggal mudik. "Jalin komunikasi intensif dengan lingkungannya, misalnya ke RT, RW, bahkan kepolisian. Jangan cuek dan tidak peduli," kata dia di Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Iqbal menjelaskan, pencuri rumah kosong biasanya akan berpura-pura menjadi tamu supaya warga sekitar tidak mencurigai. Namun, bila warga sekitar mengetahui bahwa rumah tersebut kosong ditinggal mudik, maka hal seperti itu bisa dicegah.

Selain itu, komunikasi kepada lingkungan akan memudahkan petugas untuk mengawasi rumah saat patroli. Iqbal mengatakan, Kapolda Metro Jaya telah memerintahkan kepada jajarannya untuk bisa membuat satgas rumah kosong.

"Jadi nanti satgas rumah kosong terdiri dari polisi, tentara, dan warga yang akan berpatroli mengawasi rumah kosong," kata Iqbal.

Satgas tersebut juga akan ditempatkan di pos-pos pengawasan rumah kosong. Tugas mereka akan dimulai pada H-7 hingga H 7 untuk memastikan rumah yang ditinggal mudik aman, termasuk mewaspadai kebakaran karena korsleting listrik.

Tak hanya itu, pemilik rumah pun perlu menjaga keamanan rumahnya sendiri. Misalnya dengan mengunci dengan benar rumahnya, mematikan alat-alat elektronik, hingga mematikan kompor sebelum berangkat mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com