Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolresta Bekasi Akan Cari Tahu Orang-orang yang Membenci Penyidik KPK

Kompas.com - 07/07/2015, 12:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Aparat kepolisian sudah mengetahui ciri-ciri dua pelaku teror di rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisaris Apip Julian Miftah. Meskipun demikian, polisi masih belum dapat memastikan identitas orang-orang tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Bekasi Kota Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona mengatakan teror tersebut juga belum bisa dipastikan berkaitan dengan pekerjaan Apip sebagai penyidik KPK.

"Belum tahu apakah ini terkait dengan profesi korban. Tetapi ini jelas bentuk teror yang dilakukan oleh orang yang tidak suka dengan korban," ujar Daniel di Mapolresta Bekasi Kota, Selasa (7/7/2015).

Oleh karena itu, kata Daniel, polisi akan mencari tahu siapa saja pihak yang memiliki masalah dengan Apip. Baik permasalahan pribadi maupun instansi. [Baca: Ini Ciri-ciri Pelaku Teror Bom di Rumah Penyidik KPK]

Diketahuinya, ciri-ciri pelaku teror bom melalui rekaman closed circuit television, kata Daniel, menjadi petunjuk awal bagi polisi untuk mengejar pelaku. "Dari situ, kita cari tahu siapa saja yang membenci korban," ujar Daniel.

Sebelumnya, Apip menemukan benda mencurigakan di depan rumahnya di Perumahan Mediterania, Jakamulya, Bekasi Selatan tadi malam.

Benda tersebut dicurigai sebagai bom karena dilengkapi detonator dan diletakan di depan pagar rumah.

Akan tetapi, rangkaian detonator tersebut ternyata hanya berisi styrofoam dan tidak memiliki daya ledak. Selain itu, Apip juga pernah menerima teror-teror lain.

Pada Minggu (28/6/2015), Apip mendapati mobilnya dalam keadaan kempes dengan bekas tusukan ketika dia ingin memasukan mobil ke garasi rumah.

Selain kempes, bekas pecahan telur juga terlihat di mobil Apip. Pada teror pertama itu, Apip belum melapor kepada polisi maupun ketua RW.

Keesokan harinya, dia pun membersihkan bekas lemparan telur serta mengganti bannya yang bocor. Setelah itu, barulah dia melapor kepada ketua RW. Setelah Apip pulang melapor, dia melihat kap mobilnya sudah meleleh terkena siraman air keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com