Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasar Senen Tak Tahu Ada Posko "Teman Ahok"

Kompas.com - 15/07/2015, 18:49 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Pasar Senen Dalam IV tidak mengetahui adanya posko "Teman Ahok" di lingkungan pemukiman mereka. Warga juga tidak mengetahui maksud dan tujuan "Teman Ahok".

"Itu apa ya, ormas Ahok? Saya tidak tahu kalau ada posko itu di sini. Enggak ada sosialisasi juga," kata Haristo, warga Jalan Pasar Senen Dalam VI nomor 29, RT 16/RW 04, Kelurahan Senen, yang ditemui Kompas.com pada Rabu (15/7/2015).

Sejumlah warga yang sedang berkumpul di dekat Haristo pun berpendapat serupa. Mereka juga tidak mengetahui siapa yang membuka posko tersebut. Padahal, posko "Teman Ahok" terletak cukup strategis, yakni berada tepat di seberang kantor Lurah Senen dan sekitar 100 meter dari Mapolsek Pasar Senen.

Posko tersebut tidak berpenghuni dan hanya ditandai sebuah spanduk bertuliskan "Teman Ahok".

"Oh itu posko yang buka kayaknya ketua RT 16, namanya Pak Awaludin. Soalnya kemarin Pak Awa pakai seragam yang ada tulisan "Teman Ahok" di bagian dadanya," kata Maryati, salah satu pegawai kelurahan yang ada di seberang posko tersebut.

Maryati sendiri mengaku masih memantau kegiatan "Teman Ahok" dalam menggalang sejuta tanda tangan warga DKI agar Basuki Tjahaja Purnama yang saat ini merupakan gubernur DKI bisa maju kembali dalam pilgub DKI Jakarta tahun 2017 melalui jalur independen.

"Ya sekarang kan memang Ahok pimpinan kita. Kalau nanti ada rencana mau ikut lagi, ya kita pantau. Kita tidak ingin gagap gempita dulu, yang penting kerja beres sekarang," katanya.

Sementara itu, ketua RT 16 bernama Awaludin itu tidak ada di rumahnya saat Kompas.com hendak menemuinya pada Rabu (15/7/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com