Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jalan Layang Ciledug-Tendean Dinilai Belum Perhatikan Dampak Macet

Kompas.com - 10/08/2015, 15:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pembangunan jalan layang khusus jalur bus transjakarta Ciledug-Tendean dinilai belum memperhatikan dampak kemacetan. Padahal, pembangunan tersebut mengakibatkan kepadatan lalu lintas di jalan-jalan yang dilalui.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak mengatakan, pembangunan jalan layang Ciledug-Tendean mengakibatkan kemacetan yang sangat parah, khususnya pada jam-jam tertentu. Sementara dari pihak Dinas Bina Marga DKI Jakarta belum memiliki solusi dari kemacetan tersebut.

"Pembangunan juga harus memperhatikan dampak kemacetannya. Publik juga harus diperhatikan," ucap Jhonny saat memantau pembangunan jalan layang, Senin (10/8/2015). (Baca: Ahok: Untung Jakarta Ada Gubernur Gila...)

Selama pembangunan jalan layang tersebut berjalan, Jhonny mengaku pernah melewati wilayah sekitarnya. Ia mengendarai mobil dari arah Tebet menuju Kemang melewati Tendean.

Dalam perjalanan itu, ia mengaku membutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam. Padahal, kata Jhonny, bila lalu lintas normal, jarak itu bisa ditempuh selama beberapa menit saja.

Menurut dia, petugas yang dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di lokasi pembangunan sangat sedikit. Jadi, bila kendaraan-kendaraan tidak mengikuti aturan lalu lintas dan saling mendahului akan memperparah kemacetan.

"Seharusnya petugas yang mengatur lalu lintas diperbanyak untuk mengurai lalu lintas," kata Jhonny.

Pantauan Kompas.com, lalu lintas sejumlah jalan di sekitar pembangunan jalan layang Ciledug-Tendean memang kerap mengalami kemacetan.

Hal ini karena pembangunan itu memakan sebagian badan jalan sehingga lajur yang digunakan untuk dilalui kendaraan semakin menyempit. Misalnya, ruas Jalan Tendean yang sebelumnya terdiri dari dua lajur menjadi satu lajur karena bagian tengah jalan digunakan sebagai ruang pembangunan.

Diketahui, pembangunan jalan layang khusus transjakarta itu telah dimulai pada Februari 2015 lalu dan ditargetkan selesai pada Desember 2016 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com