Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD: Kalau Anggaran "Diakal-akalin", Kita Enggak Mau Kok...

Kompas.com - 11/08/2015, 08:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi merasa senang dengan pemaparan yang dilakukan Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek kemarin.

Prasetio mengatakan sepakat dengan ucapan Donny (sapaan Reydonnyzar) yang meminta Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD saling bekerja sama membahas anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Kalau kita melihat pandangan yang diberikan Dirjen Keuangan, kita harus bisa kerja sama, yang penting tidak ada keegoan. Ayo kita bahas bersama agar DKI Jakarta menjadi Ibu Kota negara yang baik. Itu saja. Kalau anggaran diakal-akalin, kita enggak mau kok. Saya juga sebagai Ketua DPRD enggak mau," ujar Prasetio di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/8/2015).

Prasetio mengaku tidak mau terburu-buru memprediksi akhir perjalanan APBD 2016 nanti, apakah menggunakan pergub atau perda. Meski demikian, ada proses yang harus dijalani agar APBD 2016 bisa menggunakan perda. Otoritas eksekutif dengan legislatif harus sama-sama dihargai.

Prasetio menitikberatkan pada pokok pikiran yang merupakan hasil reses DPRD DKI. Dia mengatakan, Pemprov DKI harus memahami otoritas DPRD DKI dalam hal itu.

Prasetio tidak ingin ada polemik dalam APBD yang diakibatkan pokok pikiran (pokir) DPRD. Jika ada pokir DPRD, Pemprov DKI tinggal memeriksa daftar kegiatan yang dihasilkan dari musrenbang yang sudah dilakukan Pemprov saja.

Jika pokir DPRD sudah tertampung dalam hasil musrenbang itu, tidak ada lagi yang harus dikhawatirkan.

"Bukannya apa-apa, keributan antara eksekutif dan legislatif siapa yang rugi? Masyarakat kan. Tidak ada pembangunan nantinya, apakah mau begini terus kan enggak nantinya. Saya juga enggak mau sebagai Ketua DPRD," ujar Prasetio.

Prasetio juga akan mengimbau kepada anggota Dewan lain agar bersabar jika menemukan polemik dalam proses pembahasan APBD. Dia ingin DPRD dan Pemprov DKI sama-sama menahan diri dan berkepala dingin jika ditemukan masalah dalam proses ini.

Begitu pun kepada Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama. Dia berharap Ahok (sapaan Basuki) bisa berhati-hati dalam menyikapi dinamika yang terjadi saat proses pembahasan nanti.

"Coba kita meyakinkan teman-teman DPRD, saya juga minta kepada Pak Gubernur supaya ya hati-hati dalam melakukan penyampaian, kalau ini bisa sama-sama dilakukan, sebetulnya tidak ada masalah dalam prosesnya nanti," ujar Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com