Prasetio mengatakan sepakat dengan ucapan Donny (sapaan Reydonnyzar) yang meminta Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD saling bekerja sama membahas anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Kalau kita melihat pandangan yang diberikan Dirjen Keuangan, kita harus bisa kerja sama, yang penting tidak ada keegoan. Ayo kita bahas bersama agar DKI Jakarta menjadi Ibu Kota negara yang baik. Itu saja. Kalau anggaran diakal-akalin, kita enggak mau kok. Saya juga sebagai Ketua DPRD enggak mau," ujar Prasetio di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/8/2015).
Prasetio mengaku tidak mau terburu-buru memprediksi akhir perjalanan APBD 2016 nanti, apakah menggunakan pergub atau perda. Meski demikian, ada proses yang harus dijalani agar APBD 2016 bisa menggunakan perda. Otoritas eksekutif dengan legislatif harus sama-sama dihargai.
Prasetio menitikberatkan pada pokok pikiran yang merupakan hasil reses DPRD DKI. Dia mengatakan, Pemprov DKI harus memahami otoritas DPRD DKI dalam hal itu.
Prasetio tidak ingin ada polemik dalam APBD yang diakibatkan pokok pikiran (pokir) DPRD. Jika ada pokir DPRD, Pemprov DKI tinggal memeriksa daftar kegiatan yang dihasilkan dari musrenbang yang sudah dilakukan Pemprov saja.
Jika pokir DPRD sudah tertampung dalam hasil musrenbang itu, tidak ada lagi yang harus dikhawatirkan.
"Bukannya apa-apa, keributan antara eksekutif dan legislatif siapa yang rugi? Masyarakat kan. Tidak ada pembangunan nantinya, apakah mau begini terus kan enggak nantinya. Saya juga enggak mau sebagai Ketua DPRD," ujar Prasetio.
Prasetio juga akan mengimbau kepada anggota Dewan lain agar bersabar jika menemukan polemik dalam proses pembahasan APBD. Dia ingin DPRD dan Pemprov DKI sama-sama menahan diri dan berkepala dingin jika ditemukan masalah dalam proses ini.
Begitu pun kepada Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama. Dia berharap Ahok (sapaan Basuki) bisa berhati-hati dalam menyikapi dinamika yang terjadi saat proses pembahasan nanti.
"Coba kita meyakinkan teman-teman DPRD, saya juga minta kepada Pak Gubernur supaya ya hati-hati dalam melakukan penyampaian, kalau ini bisa sama-sama dilakukan, sebetulnya tidak ada masalah dalam prosesnya nanti," ujar Prasetio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.