Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tangerang Diminta Mulai Menabung Air Hadapi Kekeringan

Kompas.com - 15/08/2015, 04:40 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Krisis air bersih yang terjadi di Tangerang dan sekitarnya mendesak pemerintah setempat untuk gerak cepat mencari solusi dan antisipasi ke depannya. Langkah apa yang harus ditempuh dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah agar hal yang sama jangan terulang kembali.

Krisis air ini sudah terjadi hampir satu pekan, yakni dari Senin (10/8/2015) sampai hari ini. Debit air di Sungai Cisadane yang terus mengering, ditambah jebolnya salah satu pintu air dari Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10 menjadi penyebab utama hampir di semua wilayah Tangerang kehilangan pasokan air bersih.

Pengamat tata kota Yayat Supriatna menilai, pemerintah di Tangerang sebenarnya bisa mencegah supaya krisis air tidak terulang di kemudian hari. Langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini dengan memanfaatkan potensi alam, yaitu dengan cara menabung air selama musim hujan di situ dan waduk.

"Bagaimana seharusnya sekarang itu, yang paling penting, buat gerakan menabung air. Pada saat air melimpah, perlu wadah yang banyak. Pertanyaannya sekarang, berapa banyak situ atau waduk yang masih tersedia?" kata Yayat kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2015).

Dikatakan Yayat, jika hal tersebut dilakukan dengan serius, tentunya dibarengi dengan perawatan sarana dan prasarana terkait seperti pintu air, maka Tangerang dipastikan akan keluar dari krisis air bersih. Namun, lanjut Yayat, kalau sama sekali tidak ada upaya menabung air, maka tidak ada cadangan air yang bisa diandalkan saat datang musim kemarau dan musibah jebolnya pintu air yang datang bersamaan seperti pada saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com