Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2015, 16:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu anggota Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Dite Abimanyu, bertanya kepada Direktur Utama Yayasan Kesehatan Sumber Waras Abraham Tetdjanegara mengenai kabar yang dia dengar tentang lahan yang dibeli Pemerintah Provinsi DKI. Kabar tersebut dia dengar dari pemeberitaan di media.

Salah satunya adalah mengenai proses jual beli lahan RS Sumber Waras dengan Pemprov DKI saat ini.

"Pak Abraham, ada selentingan dengan adanya temuan BPK ini, ada pembatalan pembelian yang dilakukan Pemprov DKI. Apakah itu benar?" kata Dite bertanya kepada Abraham di RS Sumber Waras, Jakarta Barat, Rabu (19/8/2015).

Abraham pun membantah adanya pembatalan pembelian itu. Dia dengan tegas menyatakan bahwa proses pembelian tersebut tidak dihentikan setelah menjadi temuan BPK.

"Tetap jalan dan sudah berjalan, Pak," jawab Abraham. Padahal, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan telah membatalkan pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat.

Pembatalan itu terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang adanya dugaan penggelembungan anggaran hingga Rp 191 miliar.

"Batalin saja sudah. Kita bagaimana sih bisa melawan allah mahakuasa tanda kutip (BPK). Jadi batal dong, takut kita," kata Basuki di Balai Kota ketika itu.

Selain masalah proses pembelian, Dite juga memastikan mengenai kabar status tanah di RS Sumber Waras yang masih sengketa. Mengenai hal itu, Abraham pun mengakuinya.

Berdasarkan dialog antara Pansus BPK dan pihak Yayasan Kesehatan Sumber Waras tadi, Wakil Ketua Pansus BPK Prabowo Soenirman pun berkesimpulan bahwa proses pembelian lahan DS Sumber Waras ini telah selesai dilakukan oleh Pemprov DKI.

Tinggal menunggu pembangunannya yang akan dilakukan sekitar dua sampai lima tahun kemudian.

Sebab, ada perjanjian antara Pemprov DKI dan pihak yayasan agar memberi jangka waktu selama itu untuk menggunakan terlebih dahulu serta mengosongkan lahan yang dibeli Pemprov DKI.

"Jadi ini tinggal dibangun saja, tetapi memang masih menunggu beberapa tahun karena masih digunakan oleh RS Sumber Waras," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com