Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal tentang Demo Buruh 1 September

Kompas.com - 01/09/2015, 07:03 WIB

"Selain PHK, daya beli juga semakin menurun karena kenaikan bahan bakar minyak. Ini yang semakin memberatkan," kata Iqbal.

3. Mana saja jalan-jalan yang ditutup?

TMC Polda Metro Jaya, Senin, mengumumkan beberapa pengalihan arus di seputaran Jakarta jika terjadi peningkatan konsentrasi massa. Di antaranya sebagai berikut:

Bundaran HI
Dari Semanggi/Jalan Sudirman arah ke Bundaran HI dialihkan ke Jalan Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang/Dukuh Atas lalu Jalan Sultan Agung dan seterusnya.
Dari Jalan Diponegoro arah ke Jalan Imam Bonjol dialihkan ke Jalan Rasuna Said.
Dari Jalan Hayam Wuruk arah ke Harmoni dibelokkan ke kiri Jalan Juanda-Pasar Baru-Lapangan Banteng, dan seterusnya.
Dari Tanah Abang arah ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Merdeka Selatan-Tugu Tani, dan seterusnya.
Dari Jalan Merdeka Selatan arah ke Tanah Abang dialihkan ke kanan Harmoni dan seterusnya.
Dari Jalan Kebon Sirih diluruskan ke Jalan Kebon Kacang-Tanah Abang, dan seterusnya.
Dari Tanah Abang arah ke Kebon Sirih diluruskan ke arah Tugu Tani dan seterusnya.

Istana Negara (Jalan Medan Merdeka Utara)
Arah Thamrin belok kiri ke Patung Kuda masuk ke Jalan Budi kemuliaan arah ke Jalan Majapahit-Harmoni dan seterusnya
Dari Tugu Tani belok kanan arah ke Masjid Istiqlal-Pasar Baru dan seterusnya.
Dari Jalan Juanda dialihkan ke Jalan Pasar Baru-Lapangan Banteng-Jalan Gunung Sahari dan seterusnya.
Dari Jalan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Budi Kemuliaan.

4. Apa yang dituntut?

Dalam unjuk rasa kali ini, tuntutan utama buruh adalah kenaikan upah sebanyak 22 persen untuk 2016. Selain itu, mereka juga meminta program bantuan langsung tunai untuk meningkatkan kembali daya beli yang menurun.

Pemerintah pun diminta untuk memperketat masuknya tenaga kerja asing, terutama dari Tiongkok, walau belum banyak jumlahnya, dirasa mengkhawatirkan.

Akan tetapi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dalam pernyataannya kepada beberapa media menyebut jumlah tenaga kerja asing di Indonesia tidak signifikan.

"Pekerja asing di Indonesia hanya sekitar 70.000, jauh lebih kecil dibandingkan jumlah angkatan kerja lokal sebanyak 129 juta," ujarnya kepada majalah Tempo. "Itu kan 0,1 persennya saja tidak ada. Jadi, jangan takut-takuti orang dengan isu tenaga kerja asing," katanya.

5. Apakah unjuk rasa mengganggu iklim investasi?

Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Dita Indah Sari kepada BBC Indonesia mengatakan bahwa demonstrasi yang dilakukan buruh tidak akan berdampak negatif terhadap iklim usaha dan masuknya investor di Indonesia asalkan berlangsung aman dan tidak anarkistis.

Terkait dengan penetapan upah, Dita mengatakan akan berupaya untuk "memastikan kenaikan upah tahun depan berada di tahap yang masuk akal", dalam artian terjangkau bagi pengusaha dan berpihak juga pada kepentingan buruh.

"Mereka pasti mengerti bahwa dialog antara perusahaan dan pekerja harus kuat," katanya. "Kami ingin serikat pekerja juga menjadi bagian dari solusi, setidaknya memberi masukan-masukan untuk mengatasi masalah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com