Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pegawai SMK Nurul Huda yang Dituduh Tahan dan Potong Dana KJP

Kompas.com - 11/09/2015, 13:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam laporannya melalui aplikasi Qlue tentang penahanan dan pemotongan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Nurul Huda, akun "utielueyellpw" menyebut nama "guru RF".

Akun tersebut menuliskan komentarnya di Qlue, "nama guru tersebut Bapak R*fik.. Dan untuk pemberitahuan atm + pin & buku tabungan disimpan guru, hanya secara verbal".

Ditemui Kompas.com, Jumat (11/9/2015), RF dengan tegas membantah tudingan tersebut.
"Tuduhan ini tidak benar adanya," kata RF, yang ternyata petugas tata usaha di sekolah tersebut.

Selain membantah menahan KJP siswa, RF juga mengatakan, dirinya tidak pernah memotong dana KJP.

Pelapor di aplikasi Qlue menyebutkan, ada oknum guru yang menahan buku KJP dengan alasan mau mengambil uang jalan Rp 100.000. "Kalau untuk biaya, kita tidak ada pungutan satu pun," ujar RF.

Ia juga tidak pernah terlibat dengan siswa soal proses pencairan dana KJP. Menurut dia siswa melakukan pencairan dana sendiri.

"Kalau kita hanya bantu siswa yang baru mau membuat buku tabungan. Itu biasanya kita pandu dan antarkan ke Bank DKI. Setelah ketemu CS atau satpamnya Bank DKI, untuk buktikan kalau anak ini ada pembimbingnya. Habis itu kita pulang," ujar RF.

Kepala Sekolah SMK Nurul Huda, Susilowati, juga mengaku sudah memeriksa pegawai TU-nya tersebut. "Sudah saya tanya kemarin. Dan dia (RF) bilang tidak (motong dan tahan KJP). Anak-anak juga sudah kita tanya, dan jawabannya tidak juga," ujar Susilowati.

Susilowati mengaku mengaku heran dengan orang yang menyebarkan tuduhan itu. Ia berharap, orang tersebut jika ada masalah menyampaikannya kepada pihak sekolah.

"Kita pihak sekolah akan cari tahu juga, tujuannya dia apa. Saya kalau perlu mau ketemu dan sama-sama dijelasin. Karena itu menyangkut nama baik sekolah ke depan. Kan enggak ada seperti itu, kok dituduh seperti itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com