Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Izin, Proyek LRT Belum Mulai Dikerjakan

Kompas.com - 28/09/2015, 21:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek light rail transit (LRT) dari pemerintah pusat ternyata belum dikerjakan. Pasalnya, terdapat sejumlah kendala yang meliputi izin serta utilitas yang tertanam di bawah tanah.

Kepala Pelaksana Proyek LRT dari PT Adhi Karya, Hendar Tri Prakoso, mengatakan, pihaknya masih mengurus proses izin penebangan pohon yang ada di jalur LRT. Untuk menebang pohon tersebut, pihaknya mesti mengurus di tingkat Pemerintah Kota Jakarta Timur.

"Kita sudah ajukan tanggal 7 September, tetapi masih dilakukan inventarisasi pohon mana yang akan ditebang. Jadi, memang perlu izin ke pelayanan PTSP di Pemkot Jakarta Timur," kata Hendar kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/9/2015).

Pohon-pohon tersebut, lanjutnya, memang dimiliki oleh PT Jasa Marga. Namun, PT Jasa Marga, menurut dia, sudah menyetujui asalkan penebangan pohonnya mengantongi izin dari Pemerintah Kota. Sebab, hal itu akan berpotensi menimbulkan masalah hukum bila tidak menguruz izin penebangan pohon.

Hendar melanjutkan, selain kendala izin penebangan pohon, pihaknya juga belum memulai pengerjaan lantaran masih menunggu izin mendirikan bangunan (IMB) keluar. IMB ini untuk stasiun LRT yang akan dibangun.

"Khusus area sini kita masih terkendala pengalihan aset karena lokasi ini kan untuk stasiun. Nah, syaratnya IMB harus ada," ujar Hendar.

Sementara itu, di bawah tanah, pihaknya terkendala utilitas, seperti jaringan fiber optik dan juga pipa gas milik PGN.

Pantauan Kompas.com, sejumlah alat berat, seperti crane, yang ada di lokasi groundbreaking tampak tidak beroperasi. Hanya terlihat beberapa pekerja dan penjaga di lokasi proyek.

Pengerjaan LRT yang digarap pemerintah pusat itu terdiri dari dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer. Masing-masing terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni tahap 1 meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 km.

Adapun tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 km. Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua. Untuk tahap pelaksanaan pembangunan lintas pelayanan LRT tahap 1 akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan direncanakan akan selesai pada tahun 2018, sedangkan lintas pelayanan LRT tahap 2 akan dimulai pada akhir tahun 2016 dan berakhir pada akhir tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com