"Teman Ahok suruh baca aturan, kalau Partai Gerindra itu tergantung yang milih bukan yang ngumpulin KTP. Kita kan pernah ada pengalaman di DPD, ngumpulin KTP bisa ratusan ribu, sejuta, tapi yang milih kagak ada," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu 30/9/2015). [Baca: Alasan Teman Ahok Tetap Kumpulkan 1 Juta KTP]
"Jadi yang ngumpulin KTP itu belum tentu milih. Ahok itu belum tentu menang. Apa lagi ada kasus Sumber Waras," tambah dia. [Baca: Teman Ahok Bertekad Kalahkan Suara Partai Geindra Akhir Tahun Ini]
Taufik menambahkan, ia tidak merasa kecewa ataupun keberatan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang mempermudah peluang calon independen untuk maju dalam pilkada.
Menurut Taufik, pada dasarnya semua warga berhak mencalonkan diri dalam Pilkada DKI. Dengan adanya putusan tersebut, calon lain selain Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bisa maju lewat jalur independen.
"Adhyaksa Dault juga boleh maju lewat jalur independen. Jangankan dia, lo juga boleh maju," ujar Taufik sambil menunjuk salah satu wartawan.
Meski demikian, Taufik mengungkapkan peluang untuk menang dalam Pilkada DKI 2017 tidak akan sebesar peluang dalam mecalonkan diri. Sebab, calon-calon dari partai politik juga tidak akan kalah populer dengan calon independen.
"Orang berpikir Ahok akan menang, itu keliru. Gerindra DKI-1, karena kami partai besar," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.