Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Kunjungan Kerja DPRD ke Bali Itu Wisata, Bukan Studi Banding

Kompas.com - 08/10/2015, 21:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW), Donal Fariz, menilai tidak masuk akal kunjungan kerja sebanyak 12 kali ke Bali yang direncanakan oleh anggota DPRD DKI Jakarta pada 2016.

Menurut Donal, tidak seharusnya para anggota DPRD itu melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bali. Ia menduga itu hanya alasan para anggota DPRD untuk liburan semata, bukan studi banding.

"Kalau destinasinya Bali, itu bukan kunker, tapi wisata namanya," ujar Donal Fariz saat dihubungi, Kamis (8/10/2015).

Lebih lanjut, ia mengatakan, kunker DPRD ke Bali sebanyak 12 kali hanya pemborosan anggaran.

"DKI itu barometer ekonomi dan pemerintahan, justru pemda lain yang harus 'belajar' ke DKI, bukan sebaliknya. Ini bukan soal ekonomi lesu, tapi soal akal sehat saja. Kunker itu tidak ada manfaatnya dan memboroskan anggaran," jelas alumnus Fakultas Hukum Universitas Andalas ini.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD DKI direncanakan akan melakukan kunker ke Bali sebanyak 12 kali.

Anggaran untuk kunker ke Bali itu tertulis mencapai belasan miliar rupiah di Koordinasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2016.

Berikut paparannya:

1. Kegiatan perjalanan dinas pembahasan Badan Anggaran DPRD DKI ke Bali sebanyak dua kali dengan anggaran Rp 2,1 miliar.

2. Perjalanan dinas pembahasan Badan Musyarawah DPRD DKI ke Bali sebanyak dua kali sebesar Rp 2,1 miliar.

3. Perjalanan dinas ke Bali sebanyak dua kali untuk pembahasan Badan Kehormatan DPRD DKI sebesar Rp 511 juta.

4. Perjalanan dinas ke Bali sebanyak tiga kali untuk pembahasan panitia khusus dan kepanitiaan lainnya dengan anggaran Rp 2,379 miliar.

5. Perjalanan dinas ke Bali sebanyak tiga kali untuk kunjungan kerja komisi-komisi DPRD DKI dengan anggaran Rp 6,822 miliar.

Dari total Rencana Kerja dan Anggaran, kunker anggota DPRD untuk 12 kali tujuan ke Bali mencapai Rp 14 miliar. (Dennis Destryawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com