Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Ahok ke Pulau Seribu, Sejumlah Pejabat DKI Mabuk Laut

Kompas.com - 10/10/2015, 11:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, lima Duta Besar untuk Indonesia, serta beberapa pejabat DKI menghadiri peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amiterdam, Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Sabtu (10/10/2015). Hanya saja di sepanjang perjalanan menuju lokasi, banyak penumpang termasuk pejabat DKI yang mabuk laut.

Di Kapal Catamaran, misalnya, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ratna Diah Kurniati terlihat mabuk laut. Awalnya dia duduk di dalam dan berulang kali membuka pintu nakhoda. Setelah sekitar 15 menit perjalanan, Ratna beserta salah satu stafnya ke luar kapal dan langsung menundukkan kepalanya.

"Kenapa Bu? Mabuk laut, Bu?" tanya seorang wartawan kepada Ratna. "Iya, nih mabuk laut," kata dia dengan muka memerah.

Ia terus menyenderkan kepala dan badannya ke dinding kapal. Stafnya pun memberikan minyak angin herbal dan permen kepada Ratna.

Tak hanya Ratna, Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun juga merasakan hal yang sama. Ia tidak kuat terombang-ambing gelombang laut Jawa.

"Aduh eneg banget saya. Eneg," kata Lasro sambil mengoleskan minyak angin ke lehernya.

Tak hanya para pejabat, para penumpang lain juga mabuk laut. Mereka yang duduk di dalam kabin penumpang langsung berduyun-duyun keluar dan memuntahkan isi perut mereka. 

Kepala Unit Pelayanan Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan (UP APK) Syamsudin mengimbau para penumpang untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum menaiki kapal.

"Perut jangan sampai kosong. Penumpang tidur saja kalau merasa pusing," kata Syamsudin. 

Beberapa pejabat yang turut di kapal tersebut antara lain Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Andri Yansyah, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Bencana DKI Subejo, serta anggota Komisi D DPRD DKI Bestari Barus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com