Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Bangun RPTRA di Sekitar Masjid agar Anak-anak Bisa Ikut Pengajian

Kompas.com - 12/10/2015, 12:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah meminta kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mencari tanah kosong di dekat masjid. Nantinya, lahan kosong itu akan dibangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). 

"Jadi, kalau ada masjid di lingkungannya rumah, bilang sama tetangganya kalau setengah lahannya istilahnya wakafkan ke kami. Lahan itu akan kami bayar. Kami akan beli rumah-rumah di sekitar masjid untuk dibongkar dan menjadikan itu RPTRA," kata Basuki di Balai Kota, Senin (12/10/2015). 

Nantinya, RPTRA tersebut dapat digunakan bagi para marbut (penjaga masjid) dan jemaah lainnya untuk beristirahat. Anak-anak yang bermain di RPTRA juga bisa tetap rajin beribadah tepat waktu ketika mendengar suara azan. Nantinya, lama-lama anak-anak itu bisa mengikuti pengajian di masjid.

"Saya kira, (pembangunan RPTRA) paling ideal ya di sekitar masjid. Ada yang jual tanah kepada DKI, kami mau bikin jadi RPTRA yang anak-anak bisa masuk dan dia juga bisa ikut pengajian," kata Basuki. 

Hanya saja, hingga kini, belum ada pihak yang melaporkan lahan kosong untuk pembangunan RPTRA. Berkaca pada tewasnya PNF (9) di Kalideres, Jakarta Barat, Basuki mengatakan, ada tanah kosong di sana. Kepada Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, Basuki bertanya alasan tanah kosong itu tidak dilaporkan kepadanya.

Seharusnya, ia mendapat laporan dari Lurah Kalideres untuk pembelian lahan kosong di sana. Jika Lurah tidak bisa bekerja, kata Basuki, seharusnya Wali Kota berani menjadikan Lurah itu sebagai staf.

"Jadinya, sekarang ada kasus Eneng (PNF) meninggal kan," kata Basuki. 

Ada lima RPTRA yang telah diresmikan Basuki, yakni RPTRA Sungai Bambu Utara, Gandaria Selatan, Cideng, Kembangan Utara, dan Pulau Untung Jawa. Basuki telah menginstruksikan Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo untuk mencari lahan kosong Pulau Panggang di dekat masjid untuk pembangunan RPTRA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com