Mereka enggan ikut mogok kerja dan berdemo di kantor Go-Jek.
"Gak ada manfaatnya sih, gak akan ngubah kebijakan. Yang demo ya biarin demo, mungkin mereka merasa dirugikan," ujar Iwan (40), salah satu pengemudi Go-Jek, kepada Kompas.com, Selasa (3/11/2015).
Ia mengakui perubahan tarif baru yang ditetapkan manajemen Go-Jek memang membuat penghasilan para pengemudi menurun.
Sebelum berubah, untuk perjalanan sejauh 25 kilometer, pengemudi Go-Jek akan mendapatkan Rp 100.000, dipotong 20 persen.
"Kalau sekarang 25 kilometer itu jadinya Rp 75.000, belum dipotong 20 persen," tutur Iwan.
Meski begitu, Iwan dan rekan-rekannya tetap memilih bekerja dan menerima perubahan tarif tersebut.
"Kita sih ngikutin kebijakan dari Go-Jek aja, gak ada yang ikut demo. Kita tetep narik," katanya.
Menurut Iwan, ia dan sekitar 50 pengemudi yang tergabung dalam grup WhatsApp Go-Jek Menteng Atas tetap beroperasi mengenakan atribut khas Go-Jek.
Ia merasa setiap pengemudi Go-Jek tidak berhak melarang pengemudi lain untuk bekerja.
"Enggak juga. Kalau dapur kita gak ngebul, emang mereka mau subsidi. (Di sini) ada sekitar 50 orang, tetep pake atribut. Untuk nanti masalah dicegat atau diturunin ya risiko," kata Iwan.
Pengemudi lainnya, Poim (40), mengaku sempat melihat aksi pengemudi Go-Jek memberhentikan pengemudi lain yang sedang membawa penumpang. Mereka diberhentikan karena menggunakan helm dan jaket ciri khas Go-Jek.
"Yang di Perbanas tuh yang pake atribut ditarik-tarikin, kabur aja saya," kata Poim.
Ia mengaku tidak diberhentikan sebab tidak menggunakan atribut. Pria yang baru bergabung dengan Go-Jek selama dua minggu itu belum mendapatkan helm dan jaket.
"Saya cuma belum dapat atributnya, jadi gak ketahuan," katanya.
Poim pun enggan ikut berdemo. Ia lebih memilih tetap bekerja agar mendapat penghasilan seperti biasa. "Kita tunggu hasilnya aja," lanjutnya.
Sama halnya dengan Iwan dan Poim, pengemudi lain pun tetap bekerja seperti biasa. "Wah enggak (mau demo), saya mau cari makan aja," ujar pria yang enggan menyebutkan namanya itu.
Seperti diberitakan, para pengemudi Go-Jek berencana mogok kerja hari ini. Mereka akan berdemo di kantor pusat Go-Jek di Kemang Timur, Jakarta Selatan, terkait perubahan kebijakan mengenai tarif dari manajemen.
Sempat beredar juga imbauan kepada sesama pengemudi Go-Jek agar tidak beroperasi. Jika tidak dipedulikan, mereka mendapat ancaman. (Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.