Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ahok Bilang yang Enggak Ada IMB Disikat, Kok Saya Punya IMB Malah Disikat Warga?"

Kompas.com - 03/11/2015, 15:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Denny (41), pemilik rumah di Jalan Cakra Negara, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tak habis pikir kenapa rumahnya ditutup tembok oleh warga sekitar.

Rumah Denny yang berlokasi di Perumahan Bukit Mas Bintaro itu ditutup tembok hanya karena rumahnya menghadap ke arah kompleks.

"Saya merasa dizalimi. Pak Ahok bilang yang enggak punya IMB disikat. Kok ini saya punya IMB, sertifikat, malah disikat warga?" kata Denny kepada Kompas.com, Selasa (3/11/2015) siang.

Denny mengaku membeli rumah pertamanya itu dengan prosedur dan tata cara yang sah di mata hukum.

Denny pun mengecek kelengkapan dokumen dan persyaratan lainnya untuk memiliki sebuah rumah. Ia memastikan semua sudah memenuhi syarat yang berlaku.

Meski telah menjelaskan kepada warga kalau dia hanya tahu membeli rumah di sana, Denny tetap diperlakukan tidak adil.

Sekelompok orang yang menamakan diri Warga Peduli Bukit Mas (WBPM) menutup bagian depan rumahnya dengan tembok setinggi 2 meter saat Denny sekeluarga sedang tidur, Minggu (1/11/2015).

Denny sudah berupaya berdiskusi dengan orang-orang dari WBPM. Bukannya mendapat solusi, Denny dimintai kompensasi bila ingin rumahnya dikembalikan seperti semula.

Bahkan, Denny sempat menawarkan uang kompensasi sebesar Rp 200 juta kepada WBPM. Namun WBPM menyatakan untuk berpikir-pikir dahulu.

Perwakilan WBPM mengatakan kepada Denny kalau kompensasinya hanya Rp 200 juta, lebih baik Denny mengubah arah rumahnya ke kawasan perkampungan yang terletak di belakang Perumahan Bukit Mas Bintaro.

"Saya tuh bingung gitu, sudah irrasional mintanya. Saya beli rumah dari penjual, kondisi sertifikat ada, legal standing ada, IMB ada. Warga main nembok-nembok begini kan sebenarnya juga tidak ada legal standingnya. Saya resmi loh beli rumah ini," ujar Denny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com