Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Sampah DKI Dihadang, Sampah di TPS Cibisel Menumpuk

Kompas.com - 04/11/2015, 13:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jatinegara, Jakarta Timur tampak menumpuk dalam tiga hari terakhir.

Menumpuknya sampah tersebut dikarenakan truk pengangkut sampah tak dapat membawa sampah dari TPS tersebut ke Bantargebang, Bekasi setelah adanya penghadangan truk sampah DKI masuk ke Bekasi.

Eko Pujiono (28), pekerja bongkar sampah TPS Cibesel mengatakan bahwa truk pengangkut sampah sebenarnya sudah datang pada Selasa (3/11/2015) lalu membawa sampah dalam kontainer ke Bantargebang.

Namun, menurut dia, truk sampah tersebut dilarang membuang sampah di Bantargebang sehingga truk kembali lagi ke Cibesel. "Semalam yang kontainer itu sudah dibawa ke Bantargebang tapi mobil balik lagi," kata Eko kepada Kompas.com di TPS Cibesel, Rabu (4/11/2015) siang.

Menurut Eko, masalah ini lantas berdampak terhadap kehidupan warga. Sampah di pemukiman warga jadi menumpuk karena tak ada pengangkut sampah yang beroperasi setelah truk sampah DKI dihadang ke Bantargebang.

Tercatat, ada kurang lebih empat rukun warga yang memanfaatkan TPS Cibisel ini.

Bukan hanya itu, Eko menyampaikan bahwa dihadangnya truk sampah DKI untuk membuang sampah di Bantargebang membuat para pengangkut gerobak sampah berkurang penghasilannya.

"Warga juga di lingkungan sampahnya bisa numpuk enggak ada gerobak yang angkut. Gerobaknya pada di sini semua. Akhirnya warga kadang datang sendiri buang ke sini, ada yang jalan kaki, ada yang pakai motor," ujar Eko.

Ia pun berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalahan terkait pembuangan sampah DKI ke Bantargebang tersebut. Terlebih masalah ini telah merugikan warga dan para pengangkut gerobak sampah.

"Bisa polusi dan bau. Karena setiap hari ini TPS ini menghasilkan sepuluh ton sampah, dan saya juga enggak ada penghasilan," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com