Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Ingatkan Jakarta Rawan Gempa

Kompas.com - 04/11/2015, 16:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan bahwa Jakarta termasuk wilayah yang rawan gempa, demikian juga dengan Banten yang letaknya berdekatan dengan Jakarta.

Getaran gempa bermagnitudo 5,2 yang terjadi di Pandeglang, Banten, pada Rabu (4/11/2015) pukul 13.14 WIB terasa hingga ke Jakarta. (Baca: Gempa 5,2 SR di Pandeglang Terasa hingga Jakarta)

Pusat gempa berada di barat Ujung Kulon, di dalam lempeng Eurasia. Gempa tidak berpotensi tsunami. 

"Guncangan gempa tersebut mengingatkan kita bahwa Jakarta juga rawan gempa. ‎ ‎ Sejarah gempa yang pernah terjadi di wilayah Banten yaitu 6,6 SR pada 16 Desember 1963 dan 6,5 SR pada 21 Desember 1999," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, Rabu.

Berdasarkan catatan BNPB, Pulau Jawa pernah dilanda gempa kuat dan merusak. Salah satunya gempa yang melanda Jakarta pada 1699 dengan magnitudo 8-9. Daya guncang gempa Batavia (sekarang Jakarta) tahun 1699 itu lebih dari 7 MMI (modified mercalli intensity).

Akibatnya, kerusakan parah terjadi di Jakarta dan sekitarnya ketika itu. Gempa amat kuat juga dirasakan warga Jakarta pada 5 Januari 1699.

"Gempa bumi adalah bencana yang memiliki perulangan. Kita tidak bisa memprediksi kapan gempa secara pasti terjadi. Pertanyaannya, apakah kita siap menghadapi gempa?" sambung Sutopo.

Gempa Pandeglang

Ia juga menyampaikan bahwa gempa yang terjadi di Pandeglang pada siang tadi tidak mengakibatkan kerusakan. 

Adanya perambatan gempa melalui batuan menyebabkan wilayah Jakarta juga merasakan guncangan.

"Terlebih lagi, batuan penyusun Jakarta adalah material aluvium sehingga mudah bergetar. Warga Jakarta yang berada di tempat tinggi di gedung ‎bertingkat merasakan guncangan hingga (tingkat) sedang," sambung Sutopo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com