Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Siapa Sih yang Mau Buang Sampah ke Bekasi atau Bogor? Rugi!

Kompas.com - 06/11/2015, 13:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, satu-satunya penyelesaian masalah pengelolaan sampah adalah dengan membangun teknologi incinerator atau mesin pembakar sampah.

Incinerator itu ditempatkan di intermediate treatment facility (ITF)yang rencananya dibangun di empat lokasi di Ibu Kota.

"Saya sudah dari tiga tahun lalu mau bangun incinerator. Siapa sih yang mau buang sampah ke Bekasi atau Bogor (TPST Bantargebang)? Rugi saya. Mana truk sampahnya bikin macet," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (6/11/2015). 

Menurut Basuki, ketika ia dan Joko Widodo mulai memimpin Jakarta, belum ada regulasi yang mengatur pembayaran buang sampah.

Jokowi selaku gubernur ketika itu lalu menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Peraturan ini diterbitkan karena warga kerap tidak membayar retribusi sampah.

"Perumahan mewah, hotel, restoran, enggak ada bayar sampah. Namun, dia sogok oknum (Dinas) Kebersihan. Kamu lihat saja perumahan-perumahan mewah, mal, yang angkut sampah siapa? Mobil truk sampah DKI dan bayarnya ke oknum, enggak masuk ke DKI," kata Basuki.

Banyaknya sampah yang dihasilkan warga Jakarta hingga 6.500 ton per hari membutuhkan banyak truk sampah untuk mengangkutnya.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, Dinas Kebersihan DKI selalu menyewa truk sampah dari pihak swasta.

"Saya ganti Kepala Dinas (Kebersihan) tahun 2013 pecat, ganti wakilnya jadi kepala dinas terus enggak mau jalanin lagi, pecat lagi. Ganti wakilnya lagi, enggak mau jalan juga. Nah, sekarang sudah diganti sama Isnawa Adji dan dia mulai beresin, ya kami butuh waktu," kata Basuki.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan memutus kontrak dengan pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya, per tahun depan.

Saat ini, DKI sudah melayangkan surat peringatan (SP) 1 kepada PT GTJ. Pemutusan kontrak itu didasarkan pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan bahwa PT GTJ wanprestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com