Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk DKI Boleh Lewat Bekasi 24 Jam, Sampah di TPS Menteng Atas Masih Menggunung

Kompas.com - 09/11/2015, 17:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah mengizinkan truk sampah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melintas selama 24 jam.

Namun, tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, masih tampak menggunung, Senin (9/11/2015). Ketinggiannya sekitar 4 meter.

Kepala Operasional Kebersihan Kecamatan Setiabudi, Yanto, menyebut, tumpukan tersebut masih terlihat karena masih banyak sampah yang dibuang ke sana.

"Jadi itu gak habisnya begini. Jadi kan diangkut, dateng lagi (sampahnya); diangkut dateng lagi, berputer. Terkadang kan sampah yang tersisa belum terangkut, udah datang lagi," ujar Yanto ketika dihubungi Kompas.com.

Yanto mengatakan, sampah di TPS Menteng Atas sebenarnya sudah beberapa kali diangkut sejak Sabtu (7/11/2015).

"Wah udah berapa kali. Kemarin waktu hari Minggu aja udah empat truk terangkut. Hari ini cuma satu truk," lanjut Yanto.

Selain itu, tumpukan sampah terjadi akibat keterbatasan jumlah truk pengangkut sampah. Setiap Senin-Jumat, pihaknya hanya bisa menyediakan satu truk pengangkut.

"Kebetulan itu truknya truk sewa, bukan truk pemda (Pemprov DKI). Jadi, satu hari cuma satu rit (satu kali antar), gitu. Kami kan keterbatasan kendaraan kalau hari-hari kerja. Kan per sektor semuanya, jadi sudah masing-masing. Misalnya, yang ini untuk melayani Menteng Atas, yang ini Setiabudi 2," kata Yanto.

Menurut pantauan Kompas.com, warga terus berdatangan ke TPS untuk membuang sampah. Ada yang hanya membuang sebanyak satu kantong plastik, tetapi ada juga yang membawa karung berukuran sedang.

Selain itu, ada pula petugas kebersihan yang membawa gerobak berisi sampah-sampah warga.

Seperti diberitakan, izin truk sampah melintas selama 24 jam diberikan Pemkot Bekasi dengan berbagai pertimbangan.

Pertimbangan didasari pengiriman sampah yang sedikit dan penumpukan truk di pintu masuk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Selain itu, kedua belah pihak juga segera memperbaiki kontrak kerja sama.

Keputusan tersebut diambil setelah rapat dadakan digelar musyawarah pimpinan daerah (muspida) Kota Bekasi, Sabtu (7/11/2015) petang.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sepakat membuka jalur truk sampah DKI Jakarta selama 24 jam. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com