Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Musim Ganja Diedarkan...

Kompas.com - 04/12/2015, 08:34 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memutus mata rantai peredaran ganja di Indonesia tak semudah membalikan telapak tangan.

Narkoba tersebut tetap eksis meskipun berulangkali peredarannya diungkap oleh polisi.

Namun, sejak dulu, polisi sudah dapat membaca peta peredaran ganja dalam jumlah besar. Pemetaan tersebut berguna untuk melakukan pengungkapan.

Kasat Serse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Juang Andi Prianto mengatakan peredaran ganja oleh bandar dilakukan saat musim hujan.

"Di musim hujan itu ganja-ganja yang udah disimpan di kebun itu didistribusikan," kata Juang di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (3/12/2015).

Juang mencontohkan pengungkapan anggotanya terkait peredaran 219 kilogram ganja di Tangerang, Selasa 1 Desember 2015.

Ratusan kilogram ganja tersebut baru datang dari Pelabuhan Merak dan siap diedarkan oleh tersangka, MR di Jakarta dan Tangerang.

Dari penelusuran, Satuan Serse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat juga pernah menangkap kontainer berisi 1,2 ton ganja di Pluit, Jakarta Utara, pada akhir Desember 2014 lalu.

Pendistribusian ganja saat musim hujan bukan tanpa sebab. Saat musim kemarau, ganja yan sebagian besar berasal dari Aceh itu dipanen oleh para bandar. Saat musim hujan mereka mendistribusikan tersebut ke beberapa wilayah di Indonesia.

"Nah ini di sana musim hujan, masih ada (ganja) kecil-kecil. Kalau musim kemarau di panen," kata Juang.

Siklus ganja tersebut terus berulang. Saat musim hujan, maka waktunya para bandar ganja kembali menanam bibit untuk siap dipanen saat musim kemarau.

Kini, Juang dan anak buahnya tengah memburu pemasok ganja dari Aceh. Ia menegaskan akan membongkar ladang ganja yang dikendalikan oleh bandar besar.

Bisnis kepercayaan

Bandar narkoba tak mudah percaya dengan kaki tangannya. Untuk bisa memegang narkoba dalam jumlah besar, maka perlu pengujian.

Juang mencontohkan kasus MR yang ditangkap karena menyimpan 219 kilogram ganja di rumahnya. MR diduga dulunya hanya kurir dengan jumlah ganja sedikit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com