Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Uber Curangi Calon Penumpang dengan "Cancellation Fee"

Kompas.com - 07/01/2016, 13:55 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu akun di media sosial Path mengungkapkan keluhannya tentang trik "nakal" pengemudi atau driver Uber yang mengakali biaya pembatalan (cancellation fee).

Akun tersebut mengaku dikenakan cancellation fee oleh driver Uber yang dia pesan, padahal mobil yang dipesan masih belum menjemput sesuai lokasi yang tertera di aplikasi.

Adapun cancellation fee seharusnya dikenakan kepada penumpang jika membatalkan pesanan mobil, lima menit setelah memesan.

Driver yang mengakali ini membuat seolah-olah penumpang memang membatalkan pesanan mobil dengan mengeklik di aplikasi sudah sampai di titik jemput penumpang tersebut.

Padahal, driver belum menjemput, bahkan masih jauh dari tempat penumpang menunggu.

Juru bicara Uber di Indonesia, Karun Arya, menjelaskan, cancellation fee otomatis dikenakan untuk kompensasi driver yang diperhitungkan berdasarkan pengeluaran bahan bakar selama menuju ke lokasi penjemputan.

Namun, jika penumpang malah dikenakan biaya yang tak semestinya, Karun meminta penumpang segera melaporkannya ke pihak Uber.

"Penumpang dapat menuliskan keluhan mereka melalui support.jakarta@uber.com atau dengan membalas email receipt. Tim Customer Support dari Uber akan segera menyelidiki dan menyelesaikan persoalan biaya dalam hitungan menit," kata Karun kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2016).

Terlepas dari pembatalan pesanan oleh penumpang, Uber juga menyediakan waktu lima menit bagi driver untuk membatalkan perjalanannya jika ada suatu hal yang sifatnya mendesak.

Dalam hal ini, penumpang tidak dikenakan cancellation fee karena pembatalan dari driver.

Menurut Karun, kinerja driver Uber dipantau dari parameter penerimaan dan pembatalan pesanan.

Jika ada driver yang tingkat penerimaannya rendah atau tingkat pembatalannya tinggi, akan diberi peringatan, dibekukan, hingga pemutusan hubungan mitra kerja.

"Kalau terbukti seperti itu, akun driver di sistem kami bisa dihapus permanen," kata Karun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com