"Saya suka orang-orang yang cari kesalahan saya. Seperti dalam kasus (dugaan penyalahgunaan pembelian lahan Rumah Sakit) Sumber Waras," kata Basuki.
Hal itu dikatakannya saat meluncurkan tiga layanan baru di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI, di Balai Kota, Selasa (12/1/2016).
"Orang-orang terus cari (kesalahannya). Sampai-sampai nanti mereka dalam hatinya berpikir, 'ini orang setengah dewa atau apa ya'. Semua harta saya diperiksa dari tahun 1999, darimana saja aliran dananya," lanjut Basuki.
Sehingga, Basuki mengaku senang saat dua lembaga negara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras.
Basuki menegaskan tidak takut dengan dua lembaga tersebut. Ia bahkan menantang, BPK dan KPK untuk memeriksanya secara terbuka serta transparan.
"BPK, KPK saya suka. Kita berdebat, asal semua pertanyaannya terbuka dan bisa dibuktikan," kata Basuki.
Hal ini, kata dia, untuk mematahkan stigma negatif warga tentang politisi yang gemar korupsi dan menerima suap.
Di sisi lain, ia mengaku tidak pernah melakukan politik uang sejak masuk ke dunia politik pada tahun 2003 lalu.
Bahkan, lanjut Basuki, ia tidak akan memberi uang pulsa sebesar Rp 5.000 kepada para pendukungnya.
Basuki memastikan, orang-orang yang menerima uang bukanlah pendukungnya. Hal ini dilakukan agar dia tidak memiliki balas budi dengan pihak manapun ketika sudah menjabat.
"Silakan pilih yang lain, daripada saya mesti siapkan uang banyak. Kemudian cari 'koreng' saya, dicari-cari semuanya, duit saya sembunyi di mana," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.