Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil, Gula Manis Rebutan Parpol di Pilkada DKI

Kompas.com - 22/01/2016, 06:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

PKS juga pertimbangkan Ridwan Kamil

Kemudian, ada lagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru saja mengungkapkan kemungkinan untuk mengusung Ridwan Kamil.

Menurut Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo saat ini Dewan Pengurus Pusat (DPP) partai sedang menggodok sejumlah nama yang muncul berdasarkan hasil penjaringan dan survei internal yang dilakukan PKS pada November-Desember 2015.

Usulan nama Ridwan Kamil muncul sebagai cagub dari kalangan eksternal. Syakir mengatakan kandidat-kandidat yang dipertimbangkan PKS tidak jauh berbeda dengan hasil survei selama ini. Namun, kepastian soal siapa yang akan diusung PKS tetap akan ditentukan oleh DPP.

"Hasil survei ya mirip-mirip dengan rilis lembaga survei yang lain. Cuma, rilis survei bukan satu-satunya sumber pengambilan keputusan. Cuma karena posisi decision maker-nya di DPP, kami tidak bisa memberikan jawaban. Tetapi, pokoknya kita inginnya yang terbaik," ujar dia.

Siapa yang dipilih?

Tiga partai di atas merupakan tiga partai besar yang memiliki perolehan kursi terbesar di DKI Jakarta.

Di posisi pertama, ada PDI Perjuangan yang memperoleh 28 kursi di DPRD DKI. Perolehan kursi PDI-P paling banyak dan bisa mengusung calon gubernur sendiri tanpa perlu berkoalisi.

Di urutan kedua, terdapat Partai Gerindra yang memiliki perolehan kursi sebanyak 15 kursi. Partai ini harus berkoalisi jika ingin mengusung cagub. Namun, Gerindra tidak membutuhkan banyak dukungan kursi karena dia hanya membutuhkan tambahan 5 kursi saja. Partai Gerindra sudah bisa mengusung meski hanya berkoalisi dengan 1 partai.

Di urutan ketiga, ada PKS yang memiliki 11 kursi di DPRD DKI. PKS jelas membutuhkan koalisi agar bisa mengusung cagub.

Melihat peta tersebut, pengamat politik dari Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengatakan kemungkinan Ridwan Kamil akan memilih PDI-P. Sebab, PDI-P memiliki kekuatan yang paling besar diantara tiga partai di atas.

"Kalau PDI-P yang melobi Ridwan Kamil, lebih besar peluang PDI-P sebenarnya. Karena PDI-P bisa mengusung Ridwan Kamil tanpa harus berkoalisi," ujar Hasan.

Diminati tiga partai besar, Ridwan Kamil belum mau banyak berkomentar mengenai Pilkada DKI 2017. Belum terlihat jelas, partai mana yang akan dipilih Ridwan Kamil sebagai kendaraan untuk maju menjadi DKI 1.

Langkah apa yang akan diambil Ridwan Kamil selanjutnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com