Namun, kini jajanan tersebut tidak lagi ditemukan di lingkungan sekolah-sekolah. Kompas.com mencoba mencari jajanan tersebut di sekitar SDN Pekayon Jaya VI.
Salah satu penjual mainan dan makanan di sana, Sukarno, mengatakan, dia tidak menjual benda itu.
"Saya dari sebelum ramai-ramai di TV, enggak pernah jualan itu," ujar Sukarno, Senin (25/1/2016).
Sukarno mengaku kini jadi sering mendapat pertanyaan dari orangtua siswa gara-gara jajanan Kotak Kado tersebut.
Para orangtua mencoba memastikan bahwa dia tidak menjual barang seperti itu. Sukarno mengaku kesal dengan produsen jajanan yang memasukkan benda seperti kondom di dalamnya. Sebab, hal itu merugikan dia juga.
"Saya jadi kena juga nih ditanyain macam-macam sama orangtua. Padahal, saya jualannya yang benar, enggak aneh-aneh deh," ujar Sukarno.
Setelah itu, Kompas.com mencoba mencari Kotak Kado di Pasar Pagi Pekayon dan lingkungan sekolah SDN Pekayon Jaya I. Namun, semua warung di sana tidak menjual barang tersebut.
Rupanya, kepolisian dari Polsek Bekasi Barat sudah menarik jajanan tersebut dari peredaran, khususnya di Pekayon. Sekarang, kawasan Pekayon sudah steril dari benda tersebut.
"Untuk meredam kekhawatiran, sudah kita tarik. Sekarang kalau dicari lagi sudah enggak ada," ujar Kepala Polsek Bekasi Selatan Komisaris Jayadi.
Jayadi mengatakan, polisi sudah berkeliling untuk memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada pedagang agar tidak menjual barang itu.
Polisi juga sudah melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah yang disebut menjadi lokasi peredaran jajanan Kotak Kado itu.
Selain itu, Polsek Bekasi Selatan juga menyebarkan lembar pengumuman kepada warga. Di lembar pengumuman itu, polisi meminta warga segera melapor jika menemukan kembali jajanan Kotak Kado berisi benda menyerupai kondom itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.