Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Mami Yola Sudah Diendus sejak Tinggal di Berlan

Kompas.com - 26/01/2016, 12:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mami Yola, perempuan yang diamankan aparat terkait kasus penyerangan polisi yang menggerebek rumahnya, merupakan warga pindahan dari Kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

Ternyata, kegiatan Mami Yola di Berlan telah diendus warga sebagai pengedar.

Ketua RW 03 Komplek Berlan, Sumiati mengaku sudah mengingatkan agar warga mengamati aktivitas Mami Y.

Namun, Mami Y cukup licin menjalankan aksinya mengedarkan narkoba di Kompleks Berlan.

"Jadi belum pernah ketangkap tangan atau ketangkep basah. Kita kan kalau nangkap enggak ada bukti susah juga," kata Sumiati, saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (26/1/2016).

Mami Y menurut informasi yang ia tahu, belum genap dua tahun tinggal di Berlan. Namun, Mami Y kemudian pindah ke Jalan Slamet Riyadi 4.

"Di kita itu dia juga enggak lama. Saya tanya sama RT-nya belum sampai dua tahun," ujar Sumiati. Sumiati menduga, Mami Y pindah karena aktivitasnya mulai tercium warga Berlan.

"Mungkin sudah kecium kali. Diincar sama warga. Makanya dia ngindar. Nah, begitu dia pindah ketahuan," ujar Sumiati.

Sumiati mengaku, ia telah berpesan kepada para ketua RT di wilayahnya agar mengawasi aktivitas narkoba, khususnya dari mereka yang mengontrak.

Ia tak memungkiri wilayahnya dimasuki pemasok atau pemakai narkoba dari luar.

"Saya kemarin sudah bilang sama RT-RT, jangan salahkan saya kalau para ketua RT tidak memonitor warganya. Itu saja," ujar Sumiati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com