Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada RPTRA di Cideng yang Jadi Tempat Cuci Motor seperti Kata Ahok

Kompas.com - 03/02/2016, 13:38 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kenanga di Cideng, Jakarta Pusat, terlihat lengang pada Rabu siang ini. Tidak terlihat ada kendaraan, baik motor atau mobil, yang terpakir di dalam RPTRA.

RPTRA Kenanga ini merupakan satu-satunya di kawasan Cideng. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dien Emmawati, RPTRA ini yang dijadikan tempat cuci mobil oleh penduduk sekitar.

Hal ini yang membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal bukan kepalang.

Julia, salah satu pengelola RPTRA Kenanga, membantah tempat tersebut digunakan untuk pencucian kendaraan.

Menurut dia, sejak dia menjadi pengelola pada Mei 2015, tidak ada warga yang memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat cuci mobil.

"Saya kaget mendengar kabar itu. Enggak benar kalo ada aktivitas kaya gitu. Kita kan selalu di sini dari jam 05.00 pagi sampai 22.00 malam."

"Pasti kita tegur kalo memang ada yang kaya gitu," kata Julia kepada Kompas.com di RPTRA Kenanga, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

Julia menambahkan bahwa di RPTRA itu masih menggunakan air tanah, sehingga kualitas air di sana masih keruh dan airnya pun sedikit keluarnya.

"Di sini belum pake air PAM jadi airnya keruh dan berpasir udah gitu kecil keluarnya. Kalo digunakan untuk cuci mobil kan enggak mungkin, bisa rusak catnya," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Yani, pengelola RPTRA Kenanga yang rumahnya berdekatan dengan taman. Ia menegaskan tidak pernah ada kegiatan pencucian motor ataupun mobil di situ.

"Di sini ada empat titik CCTV jadi kita pasti tau kalau ada pemakaian air yang tidak pada tempatnya," ujarnya.

Mengenai ada beberapa mobil yang terlihat terparkir di sekitar jalan tersebut, menurut Yani, itu adalah mobil warga sekitar ataupun pasien dari dokter hewan yang berada di dekat RPTRA itu.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Ada RPTRA yang tidak terurus dan disalah gunakan menjadi tempat pencucian motor dan mobil. Menurut Dien Emmawati, RPTRA yang dimaksud Basuki adalah RPTRA di Cideng. (Baca: Ini RPTRA yang Disebut Ahok Disalahgunakan Jadi Tempat Cuci Mobil)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com