Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Ahok RPTRA di Daerahnya Jadi Tempat Cuci Mobil, Ini Kata Lurah Cideng

Kompas.com - 03/02/2016, 15:28 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Cideng M Faozi membantah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kenang disalahgunakan menjadi tempat pencucian motor oleh warga sekitar.

Sebelumnya Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dien Emmawati, RPTRA ini yang dijadikan tempat cuci mobil oleh penduduk sekitar.

Hal ini yang membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal bukan kepalang.

"Saya sering kontrol ke sini dan tidak pernah mendapati ada kegiatan dari warga sekitar yang mencuci kendaraannya disini," ujar Faozi saat diwawancarai di RPTRA Kenanga, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

Mantan Lurah Gunung Sahari Utara itu pun menambahkan, ia bisa mengawasi bagaimana kondisi RPTRA tersebut dari CCTV yang terhubung ke telepon genggamnya.

"Kalau saya lagi enggak di sini kan tetap bisa lihat dari CCTV jika ada warga yang cuci kendaraannya di sini, pengelola pasti langsung lapor ke saya kalau ada yang seperti itu," tambahnya.

Mengenai fasilitas yang rusak, Faozi menjelaskan sempat terjadi kerusakan pada pagar dan fasilitas permainan anak RPTRA, namun pihaknya langsung memperbaikinya.

"Pagar sempat ada yang patah dan langsung kita ganti. Sekarang tinggal rumput lapangan bola aja yang rusak akibat sering dimainin anak-anak pas hujan," ungkapnya.

Saat ini pihaknya sedang memperbaiki saluran air di RPTRA sebab jika hujan lebat air tidak mengalir dan mengakibatkan ada genangan. (Baca: Ini RPTRA yang Disebut Ahok Disalahgunakan Jadi Tempat Cuci Mobil)

"Ini kita sedang buat biopori agar air saat hujan mudah meresap ke dalam tanah dan menebang pohon yang sudah terlalu lebat. Kita dibantu PPSU dan pihak Jaya dalam kegiatan ini," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ada RPTRA yang tidak terurus dan disalahgunakan menjadi tempat pencucian motor dan mobil. Menurut Dien Emmawati, RPTRA yang dimaksud Basuki adalah RPTRA di Cideng. (Baca: RPTRA Jadi Tempat Cuci Mobil, Ahok Ancam Copot Lurah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com