Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/02/2016, 16:35 WIB
EditorIcha Rastika

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak dapat memastikan apakah proyek uninterruptible power supply (UPS) tahun 2014 muncul karena adanya APBD siluman atau praktik pembiaran yang dilakukan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

Ia mengaku heran bagaimana proyek itu bisa masuk dalam APBD Perubahan 2014. (Baca: Sidang UPS, Ahok Ditanya soal Pengadaan Lahan RS Sumber Waras).

Padahal, menurut Basuki, proyek tersebut tidak pernah ada dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS), yang ditandatanganinya bersama Ketua DPRD DKI.

"Saya tidak bisa menduga apakah ini pembiaran TAPD atau anggaran siluman, tetapi setelah kasus 2015, saya tahu ada dua versi. Harusnya DPRD enggak bisa usulkan versi seperti ini, harusnya putusan bersama, dan APBD 2016 jelas prosedurnya, dibahas bersama," kata Basuki saat bersaksi dalam kasus dugaan korupsi UPS di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (4/2/2016) dengan terdakwa Alex Usman.

"Enggak ada istilah kasih buku ke DPRD, Anda harus isi. Apakah ini siluman atau pembiaran TAPD, saya tidak tahu," sambung Basuki.

Ia mengaku baru mengetahui adanya proyek UPS itu saat penyusunan APBD 2015. Ketika itu, DPRD kembali mengajukan anggaran untuk pengadaan UPS.

Ada buku putih dari DPRD yang meminta agar anggaran UPS dan scanner pada 2015 dimasukkan. (Baca: Ahok Bocorkan Buku Putih Berisi Pokir DPRD DKI).

Basuki pun curiga dan meminta agar pengecekan dilakukan terhadap kemungkinan pengajuan serupa pada 2014. Dari situ, muncullah keributan antara Pemprov DKI dan DPRD DKI.

"Saya di-pansus-kan, dikatakan APBD saya palsu, dikeluarin dokumen seperti ini, tanda tangan semua pimpinan Dewan, mereka katakan yang ditanda tangan itu yang asli dan yang di-input, sementara yang punya saya, saya palsukan. Makanya, mereka mau pecat saya sebagai gubernur," tutur Basuki.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengaku tidak pernah diberi laporan oleh TAPD terkait pengadaan UPS tersebut.

Menurut Basuki, selama ini TAPD hanya menyerahkan dokumen kepadanya untuk ditandatangani. "Bagi saya, itu bukan laporan rinci," ujar Basuki.

Dalam persidangan, Basuki juga menyampaikan bahwa ia menciptakan e-budgeting sebagai sistem kontrol agar kejadian semacam kasus UPS tidak terulang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Semburan Air di 'Underpass' Dewi Sartika Depok, Kesaksian Pengguna Jalan: Becek Setiap Hari, Khawatir Ambles

Ada Semburan Air di "Underpass" Dewi Sartika Depok, Kesaksian Pengguna Jalan: Becek Setiap Hari, Khawatir Ambles

Megapolitan
Indonesia Peringkat Kedua Kasus Tuberkulosis, Dokter: Obati Sampai Tuntas!

Indonesia Peringkat Kedua Kasus Tuberkulosis, Dokter: Obati Sampai Tuntas!

Megapolitan
Saat Ayah Korban Penganiayaan Mario Dandy Tak Rela Beri Ampunan kepada Para Pelaku…

Saat Ayah Korban Penganiayaan Mario Dandy Tak Rela Beri Ampunan kepada Para Pelaku…

Megapolitan
Pilu Diana Menanti Putranya yang Pergi Main, Ternyata Tawuran dan Tewas Mengenaskan

Pilu Diana Menanti Putranya yang Pergi Main, Ternyata Tawuran dan Tewas Mengenaskan

Megapolitan
Keluarga D Tutup Pintu Maaf untuk Mario dkk, PN Jaksel Justru Agendakan Diversi AG, Masih Adakah Peluang Damai?

Keluarga D Tutup Pintu Maaf untuk Mario dkk, PN Jaksel Justru Agendakan Diversi AG, Masih Adakah Peluang Damai?

Megapolitan
Hanya Bawa KTP, Warga Bisa Periksa Kesehatan Gratis di Klinik Ini Selama Ramadhan

Hanya Bawa KTP, Warga Bisa Periksa Kesehatan Gratis di Klinik Ini Selama Ramadhan

Megapolitan
Perbaiki 'Backhoe' Rusak, Dinas PUPR Depok Beli Onderdil dari Swiss

Perbaiki "Backhoe" Rusak, Dinas PUPR Depok Beli Onderdil dari Swiss

Megapolitan
Jeritan Hati Emak-emak soal Kenaikan Harga Bahan Pokok, Selalu Naik Menjelang Hari Besar Keagamaan

Jeritan Hati Emak-emak soal Kenaikan Harga Bahan Pokok, Selalu Naik Menjelang Hari Besar Keagamaan

Megapolitan
Alasan Pria di Tanah Abang Tusuk Temannya yang Mabuk, Korban Bilang 'Saya Tak Takut dengan Kamu!'

Alasan Pria di Tanah Abang Tusuk Temannya yang Mabuk, Korban Bilang "Saya Tak Takut dengan Kamu!"

Megapolitan
Pipa Air PAM Jaya di Batu Ceper Gambir Rusak, Perbaikan Ditargetkan Rampung 1x24 Jam

Pipa Air PAM Jaya di Batu Ceper Gambir Rusak, Perbaikan Ditargetkan Rampung 1x24 Jam

Megapolitan
Jual Tramadol dan Eksimer Tanpa Izin, Dua Pemuda di Tambun Utara Dibekuk Polisi

Jual Tramadol dan Eksimer Tanpa Izin, Dua Pemuda di Tambun Utara Dibekuk Polisi

Megapolitan
Selama Ramadhan, Klinik di Setiabudi Sediakan 300 Paket Buka Puasa Gratis Tiap Harinya

Selama Ramadhan, Klinik di Setiabudi Sediakan 300 Paket Buka Puasa Gratis Tiap Harinya

Megapolitan
BERITA FOTO: Polda Metro Gerebek Gudang Penyimpanan 535 Bal Pakaian Bekas Ilegal

BERITA FOTO: Polda Metro Gerebek Gudang Penyimpanan 535 Bal Pakaian Bekas Ilegal

Megapolitan
Ikuti Instruksi Presiden, Pemkot Bekasi Larang ASN Buka Puasa Bersama

Ikuti Instruksi Presiden, Pemkot Bekasi Larang ASN Buka Puasa Bersama

Megapolitan
Tak Ada ASN DKI yang Bolos Usai Libur Dua Hari, Kepala BKD: Takut TKD Terpotong

Tak Ada ASN DKI yang Bolos Usai Libur Dua Hari, Kepala BKD: Takut TKD Terpotong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke