Menanggapi rencana Ahok menertibkan wilayah itu, Bayu (34), salah seorang warga RW 04, hanya tertawa. Ia yang mengaku bukan preman dan hanya warga biasa penghuni kolong tol Kalijodo berharap jangan sampai terjadi pertumpahan darah jika penertiban tetap dilakukan oleh petugas gabungan.
"Saya enggak tahu kenapa rencana Ahok senekat itu. Di sini, sejarahnya polisi atau petugas berjabatan tinggi sekalipun takut masuk. Dia (Ahok) yang hanya dikenal tegas belum cukup."
"Saya berharap enggak ada pertumpahan darah. Saya sebagai warga setuju ditertibkan atau dipindahkan ke rusunawa," ucap Bayu sambil mengisap rokoknya dalam-dalam.
Setelah Bayu pergi meninggalkan Warta Kota, terpantau dari kejauhan sejumlah pemuda berkaus hitam tengah nongkrong sembari menunjuk-nunjukkan jarinya.
Tak lama berselang, salah seorang warga meminta Warta Kota untuk tidak melakukan peliputan di Kalijodo.
"Mas, bilang saja ke Ahok... kagak usah nyari masalah. Sudah, Mas, jangan ke sini-sini lagi. Kita masih mau tinggal di sini. Mas, ke Pos Polisi (Polpol) Teluk Gong saja, jangan ke sini. Tadi ada wartawan televisi diusir preman. Sudah sana... Sana pergi...!" ucap seorang laki-laki yang sedang duduk di depan rumahnya. (bas/ote)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.