Pada pagi hari polisi melakukan pra-rekonstruksi di Kafe Olivier, Grand Indonesia. Pra-rekontsruksi dilakukan untuk menerka apa yang terjadi dari Jessica datang hingga dibawa ke klinik di Grand Indonesia.
Pra-rekonstruksi tersebut dihadiri Hani dan Jessica. Di sana, beberapa kali Jessica dan Hani memeragakan adegan yang terjadi ketika melihat kondisi Mirna kejang-kejang.
Sabtu 16 Januari 2016
Kepala Puslabfor, Brigadir Jenderal Alex Mandalikan mengungkapkan bahwa ada racun sianida dalam kopi Mirna. Racun mematikan tersebut juga ditemukan di lambung Mirna. Setelah diperiksa, ternyata ada sekitar 3,75 miligram sianida dalam tubuh Mirna.
Senin 18 Januari 2016
Polisi meningkatkan status kasus Mirna dari penyelidikan menjadi penyidikan. Peningkatan status tersebut lantaran diduga ada tindak pidana dalam kematian Mirna. Namun polisi belum menetapkan tersangka.
Selasa 19 Januari 2016
Penyidik memanggil Jessica untuk diperiksa.
13.30 WIB : Teman Mirna di Australia tersebut datang bersama kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto. Namun Yudi tak diperkenankan mendampingi Jessica saat pemeriksaan.
21.00 WIB : Jessica selesai pemeriksaan. Ia keluar dengan wajah tersenyum dan langsung dihampiri banyak wartawan. Saat itu Jessica enggan berbicara banyak.
Rabu 20 Januari 2016
Penyidik kembali memanggil Jessica untuk jalani pemeriksaan. Alasan pemeriksaan kali ini karena pada kesempatan kemarin, Jessica merasa lelah. Sehingga penyidik memanggil Jessica kembali untuk diperiksa.
14.00 WIB: Pada pemeriksaan kali ini Jessica diperiksa tiga ahli psikiatri dari Markas Besar Polri. Sembari kliennya diperiksa, Yudi kemudian berperan untuk membela kliennya. Salah satunya dengan mengemukakan pendapat pada media perihal polisi yang mencari-cari celana Jessica.
Namun, polisi tampak enggan menanggapi tersebut.
19.50 WIB : Jessica selesai diperiksa dan lagi-lagi keluar dengan senyum. Kali ini Jessica mau dimintai keterangan. Ia pun menjelaskan kenapa tak ikut minum kopi Mirna, sedangkan Hani sempat mencicipi sedikit. Alasannya, ia memiliki masalah pada lambungnya.
Kamis 21 Januari 2016
Kali ini giliran keluarga Mirna diperiksa. Keluarga yang datang untuk diperiksa antara lain Edi Dermawan Salihin (ayah Mirna), Sendy Salihin (kembaran Mirna) dan Arief Sumarko (suami Mirna). Ketiganya datang pada siang hari dan langsung masuk ruang penyidik.
Setelah diperiksa, dan keluar saat sore hari, Arief dan Sendy tampak menghindari wartawan. Sedangkan Dermawan melayani beberapa pertanyaan. Ia pun mengemukakan bahwa masalah kematian anaknya hanya ada dua, yakni tukang kopi atau Jessica.
Senin 25 Januari 2016
Kini giliran Hani diperika penyidik. Pemeriksaan Hani hingga dua kali dalam satu hari. Pertama dari pagi hingga siang hari. Kemudian, dilanjutkan dari siang hingga malam hari.