Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2016, 19:27 WIB
Kompas TV Inilah Asal Usul Kalijodo

"Umumnya para tamu yang sudah mengambil PSK dari Jembatan Dua begitu tiba di rumah Tjong Wie langsung masuk kamar. Dari sana mereka duduk-duduk di pelataran lantai satu di bibir sungai, lalu naik ke lantai dua untuk makan," papar Ceceng.

Sayang, ketika itu usia Ceceng baru 6 tahun, sedangkan Tjong Wie kala itu berusia 45 tahun.

"Jadi, saya enggak tahu tentang skandal asmara dan rumah tangga Tjong Wie," ujar Ceceng.

Yang jelas Tjong Wie punya banyak simpanan. Salah satu simpanannya bernama Nagin. Perempuan Cina Benteng, Tangerang, ini menjadi kembang Kalijodo,

Ceceng mengaku biasa ke Kalijodo bersama ayahnya hanya untuk mencari udara segar sambil menikmati nyanyian para kio seng.

Ayah Ceceng, Kwee Tjin Siu, adalah bandar besar opium di Pejagalan, Jakarta Barat. Tak heran jika setiap ayah dan anak ini datang dengan mobil jip tanpa kap, disambut ramai para centeng dan mandor.

Seingat Ceceng, Tjong Wie merupakan orang pertama yang mendirikan rumah bordil di Kalijodo.

"Dari sejak tujuh biduk para kio seng masih ada di Kalijodo sampai enggak ada lagi," ujar Ceceng.

Dari Asman ke Azis

Menurut warga Kalijodo, Daeng Abu Bakar (67), setelah Tjong Wie dan orang-orang Tionghoa pemilik rumah bordil lainnya mundur, orang-orang Banten, Mandar, dan Bugis yang tinggal di sekitar Luar Batang, Muara Angke, Jakarta Utara, mengambil alih.

Di era Tjong Wie, setiap pemilik rumah bordil di Kalijodo berilmu bela diri tinggi. Tradisi centeng, mandor, dan kekerasan baru muncul awal tahun 1980-an, yaitu ketika muncul nama Asman asal Mandar, Sulawesi Selatan, menguasai bisnis prostitusi dan judi di Kalijodo.

Abu mengatakan, karena dikenal gesit, tak banyak bicara, dan kejam, "pasukan" Asman yang dipimpin Arkan Malik ini disebut "Anak Macan".

Ketika itu, lanjut Abu, Daeng Abdul Azis asal Makassar belum memiliki "pasukan".

Roda usaha rumah judi dan rumah bordil Azis cuma digerakkan para pria penganggur saja sampai akhirnya terjadi pertikaian di antara kelompok Azis dan kelompok Asman.

Setelah Asman mundur dari Kalijodo, lanjut Abu, Azis mengendalikan hampir seluruh bisnis bir di Kalijodo sisi Penjaringan, Jakarta Utara.(Windoro Adi)

---

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 18 Februari 2016, dengan judul "Dari Era Tjong Wie sampai Azis". Untuk berlangganan harian Kompas kunjungi http://kiosk.kompas.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com