Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Nyai sampai PSK Impor

Kompas.com - 26/02/2016, 21:13 WIB

Meski sangat antipelacuran, pergundikan, dan perzinaan, JP Coen dan para penggantinya gagal memberantasnya.

Cerita-cerita pernyaian masih terdengar hingga zaman Belanda pasca-VOC, yang bangkrut pada akhir 1799.

Gundik paling sohor di Betawi mungkin Nyai Dasima, tokoh roman sejarah abad ke-19, yang, menurut salah satu versi ceritanya, mati di tangan jago silat Bang Puase atas suruhan istri tua Bang Samiun.

Nyai Dasima kawin dengan Bang Samiun, tukang sado dari Kwitang, setelah ia kabur dari Tuan Edward, laki-laki Inggris yang sebelumnya menjadikannya istri simpanan tanpa nikah.

Pelacuran pun maju pesat. Menurut budayawan Betawi, Alwi Shabah, pada abad ke-19 di Gang Mangga, dekat Stasiun KA Jakarta Kota, ada tempat pelacuran yang populer di kalangan taipan alias pengusaha kelas kakap.

Mereka berbondong-bondong ke sana karena banyak amoy, perempuan China, yang didatangkan khusus dari Makau.

Dekade 1960-1970-an, lokasi prostitusi bertumbuhan di berbagai sudut Jakarta, mulai di Jalan Halimun, di daerah Guntur, Jakarta Selatan; Planet Senen di daerah Senen, Jakarta Pusat; sampai kompleks WTS Kebon Sereh di belakang Stasiun KA Jatinegara, Jakarta Timur.

Daerah "lampu merah" Encim Jangkrik di daerah Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, mungkin juga mulai berdiri pada masa ini.

Setelah hampir 10 tahun berlalu, terbukti sudah bahwa penutupan lokalisasi Kramat Tunggak tak mengubah apa pun.

Gubernur Jenderal JP Coen yang memimpin Batavia dengan tangan besi saja tak sanggup menghilangkan pelacuran, apalagi para penguasa Batavia saat ini yang sarat kepentingan dan tekanan politik.

"Pelacuran tumbuh subur di Batavia Lama karena kurangnya jumlah perempuan Eropa yang boleh dikawini laki-laki Belanda."

(Mulyawan Karim).


----

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di Harian Kompas, edisi Senin 8 Juni 2009, halaman 27, dengan judul "Para Nyai Sampai PSK Impor"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Munculnya Spanduk Dukungan untuk Anies Maju Pilkada DKI 2024 di Jakarta Barat

Munculnya Spanduk Dukungan untuk Anies Maju Pilkada DKI 2024 di Jakarta Barat

Megapolitan
DK, Residivis Kasus Narkoba yang Kini Terancam Hukuman Mati

DK, Residivis Kasus Narkoba yang Kini Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Buruh Bakal Gugat Aturan Tapera, Dejavu UU Cipta Kerja?

Buruh Bakal Gugat Aturan Tapera, Dejavu UU Cipta Kerja?

Megapolitan
Persaingan Kerja di Jakarta yang Kian Ketat...

Persaingan Kerja di Jakarta yang Kian Ketat...

Megapolitan
Tersandung Kasus Narkoba Dua Kali, Bandar Sabu di Penjaringan Terancam Hukuman Mati

Tersandung Kasus Narkoba Dua Kali, Bandar Sabu di Penjaringan Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 7 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 7 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 7 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 7 Juni 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Pelaku yang Diduga Keroyok Pelajar Paket B di Kemang

Polisi Tangkap Satu Pelaku yang Diduga Keroyok Pelajar Paket B di Kemang

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 7 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com